[12] Kotak Merah

2.6K 196 9
                                    


___________

Darren sudah pulang sejak setengah jam yang lalu, sedangkan Alaska menyusul lima belas menit setelahnya. Entah mengapa pikiran Senja selalu saja terfokus dengan pembicaraan mereka setelah Darren pulang.

"Gue gak suka lo deket-deket sama Darren," ucap Alaska to the point.

"Kenapa? Darren baik, ganteng juga, kayaknya bisa di percaya tuh."

"Pokoknya gue gak suka."

"Lo kenapa sih Ka? Suka sama gue?"

Alaska tertegun sebentar, "Iya, gue suka sama lo."

Senja terdiam sebentar, lalu tertawa terbahak-bahak, "Lo gila?" kata Senja di sela tawanya.

"Gue serius."

Gadis itu tiba-tiba menghentikan tawanya, "Mohon maap ya, gue gak suka sama laki orang."

"Maksud lo?"

"Lo pacaran kan sama Alea?"

Alaska menggeleng, "Enggak."

"Halah, lo semalem tidur bareng Alea kan?!"

Alaska semakin bingung dengan apa yang dikatakan Senja. Jelas-jelas tadi malam dia main game sampai tertidur bagaimana bisa tiba-tiba bersama Alea.

"Maksud lo apaan sih?"

"Gak usah pura-pura bego deh."

Pria itu mengingat-ngingat sesuatu yang janggal, "Oh, postingan di ig Alea?"

"Itu ngerti."

"Tadi pagi Alea dateng kerumah gue pas gue lagi tidur. Dia foto abis itu di posting, puas lo?" jelas Alaska.

Senja agak terkejut, "Ya terus? Gue juga gak butuh penjelasan lo ya."

"Gue pikir lo cemburu?"

Tawa Senja menggelegar, "Hah? Cemburu? Mana mungkin lah gila," ucapnya sambil mengipas-ngipasi wajahnya dengan tangan, "Kok panas ya."

Padahal saat itu cuaca dingin karena habis hujan.

"Udah lah sana lo pulang," usir Senja.

Alaska pun beranjak mengambil kunci motor, dan memakai helmnya, "Lo gak papa sendiri dirumah?"

"Lo pikir gue anak umur lima tahun?"

Setelahnya, Alaska benar-benar pergi dari rumah Senja. Tubuh pria itu memang sudah tak disini, namun rasa berdebar di dada Senja tidak kunjung reda.

"Otak gue kenapa isinya Alaska mulu sih!" frustasi Senja.

Tiba-tiba, bel rumahnya berdenting. Gadis itu yakin jika papa dan ibu nya sudah pulang, atau mungkin Saga? Kaki Senja melangkah untuk membuka pintu.

Namun tidak di dapati satupun manusia, ia hanya mendapat sebuah kotak yang tertulis untuknya. Senja mengamati kotak itu lamat-lamat, pikiran aneh mulau mengerubunginya.

Senja Di Teluk Alaska | ✔Where stories live. Discover now