38 | hard

47.6K 5.5K 1.5K
                                    

warning: heavy, detailed sexual contents. readers discretion is advised. 



***

Jawaban Jenar membuat Rei tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jawaban Jenar membuat Rei tertawa.

Perempuan untuk merunduk, mencium bibir lelaki di depannya secara cepat. "Really?"

"Mm-hm."

"Will you take me here or... in the bedroom?"

"Bedroom."

"Okay." Rei beranjak dari pangkuan Jenar, melangkah lebih dulu menuju kamar tidur mereka.

Dia mendengar Jenar tergelak sekali lagi. Sebelum menyusul Rei, Jenar merasa perlu memastikan dulu kalau si bocil sudah benar-benar tidur. Nggak seru banget kalau mereka sampai kena tanggung gara-gara tiba-tiba kepergok Wuje.

Di atas kasurnya, Wuje sudah berbaring menyamping memeluk guling di bawah hamparan selimut. Ada boneka kelinci yang tergeletak di dekat kepalanya, hampir nggak pernah absen menemani Wuje tidur sejak bocah itu baru bisa jalan—kecuali pada hari-hari tertentu di mana Rei mesti meyakinkan Wuje mengizinkan bonekanya dibawa pergi untuk di-laundry. Jenar mendekat, lalu mencondongkan badan untuk mencium pelipis anaknya.

"Sleep tight, good boy."

Saat Jenar memasuki kamar, Rei sedang duduk di membelakangi meja rias. Perempuan itu mengangkat alis. "Took you long to get here."

"Abis ngecek si bocil."

"Hm?"

"Mastiin dia benar-benar udah tidur."

Rei berdecak.

"Don't blame me. Aku masih trauma waktu terakhir kali kita ketahuan. Mana kena tanggung banget pula." Jenar terkekeh seraya melangkah menghampiri ranjangnya. "Why haven't you undress yourself?"

"Do it yourself."

"God, Regina—" Jenar menghela napas. "—come here, then."

Rei menurut, bangkit dari duduknya dan mendekati Jenar. Nggak butuh waktu lama untuk kembali terduduk di pangkuan lelaki itu, menatap pada kedalaman mata Jenar yang cokelat gelap. Rei memandang pada Jenar sepuas yang dia mau, sebelum kedua tangannya terangkat, menyentuh kedua sisi wajah suaminya.

I'm not one to stick around
One strike and you're out, baby
Don't care if I sound crazy
But you never let me down
That's why when the sun's up, I am stayin'
Still layin' in your bed, singin'

"You're an epitome of perfection."

"Mmm... why this sudden compliment?" Jenar menengadah untuk balik melihat pada Rei, sementara kedua tangannya berada di pinggang perempuan itu.

A Bunch of Daddy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang