13

46.4K 2.2K 11
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

Happy reading

"Via ya?" Tiba tiba saja seorang laki-laki berkemeja hitam datang menghampiri mereka.

Serentak Via dan Juan menoleh ke arah laki-laki tersebut. Via membulatkan mulutnya karena kaget sekaligus senang melihat teman masa SMP nya dulu.

"Zay!?" Pekiknya, lalu dengan refleks Via memeluk laki-laki itu dan dipeluk balik oleh Zay.

Juan yang menyaksikan itu mendadak merasa tak nyaman di dalam hatinya. Apa-apaan sih peluk-pelukan di depan gue? Batinnya, menatap tidak suka pada dua insan itu yang masih berpelukan melepas rindu.

"Kehm!" Juan sengaja batuk menyadarkan dua orang itu yang masih berpelukan. Lalu Via melepaskan pelukannya dan menyengir kepada Juan karena telah mengabaikan keberadaan cowok itu.

"Juan kenalin, ini Zay teman terbaik gue waktu SMP," ujar Via kepada Juan, "Dan Zay kenalin, ini Juan anak majikan tempat gue bekerja" lanjutnya.

"Apa-apaan sih ngenalin gue pakai anak majikan segala, giliran sama cowok itu aja bilangnya temen terbaik" batin Juan merasa kesel.

"Gue Zay" ia mengulurkan tangannya ke hadapan Juan.

"Juan" ucapnya singkat dan dengan malas-malasan menerima uluran tangan dari Zay.

Kemudian Zay minta izin bergabung dengan mereka, saat Juan akan bilang tidak bisa, Via malah langsung menyetujuinya. Juan semakin kesal di buatnya.

"Mentang-mentang lo ke luar negri habis lulus SMP, gue ga pernah di kasi kabar lagi" Via dan Zay asik berbicara dan tanpa sadar mengabaikan Juan.

"Hahaha sori, gue ganti kartu dan gue ga inget nomor lo" jawab Zay. Perbincangan mereka masih berlanjut beberapa menit kemudian. Tiba-tiba Azka terbangun dan langsung menangis.

"Ck gara-gara kalian berisik nih, keponakan gue jadi terganggu tidurnya!" Ujar Juan ketus menatap dua insan itu yang langsung menghentikan obrolannya.

Via pun menjadi merasa bersalah, ia menggeser duduknya mendekati Azka dan akan menggendong bayi itu. Tapi langsung di tepis oleh Juan dan menggendong Azka terlebih dahulu.

"Kalau mau pulang sama gue buruan" ujarnya yang sudah menyandang tas kecil perlengkapan Azka tadi.

"Zay, kayaknya kapan-kapan lagi kita ngobrolnya ya, gue masih kerja ini," ujar Via.

"Eeh tukeran nomor handphone lagi dong," jawab Zay dan mengeluarkan handphone nya. Via hampir mengambil handphone itu. Tapi di hentikan oleh suara Juan.

"Kalau lama gue tinggal," setelah berkata begitu, Juan berjalan menuju parkiran.

"Zay, lain kali aja ya, gue duluan" ujarnya terburu-buru, lalu berjalan cepat menyusul Juan yang sudah agak jauh darinya.

Itu Juan kenapa sih? Batinnya dengan heran.

Di dalam mobil hanya terdengar suara ocehan Azka. Juan fokus menyetir dengan raut wajah yang seperti orang badmood. Sedangkan Via sibuk dengan pikirannya.

"Yang tadi beneran temen doang?" Tanya Juan memecahkan lamunan Via.

"Iya, kenapa?"

"Gak"

"Idih aneh" Juan hanya diam tanpa merespon.

Sesampainya di apartemen hari sudah agak sore dan Azka sudah tertidur kembali. Seperti biasa Via langsung memindahkan Azka ke kamar tamu.

Karena Via sudah menerima pesan dari Julia, kalau wanita itu sudah di jalan menuju apartemen Juan. Maka Via berencana akan pamit pulang. Karena semua pekerjaan nya di apartemen sudah selesai pagi tadi ia kerjakan.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang