32

39.2K 1.9K 50
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya.

Happy reading.

"Remnya tidak berfungsi," kata Fano yang terus menginjak rem mobilnya. Via yang mendengar itu tentu menjadi panik dan takut, ia memeluk Azka dengan erat karena merasakan mobil yang melaju dengan kencang. Apalagi mereka sekarang sedang berada di jalan yang di pinggir nya adalah jurang.

"Bang, tarik rem tangannya!" Ujar Juan yang mencoba untuk tenang.

Sementara Fano mencari posisi keberadaan rem tangan tersebut, di depan sana ada sebuah mobil yang menyalip kendaraan lain dari berlawanan arah.

"MAS AWAS!" Julia berteriak melihat itu. Fano membanting stir ke pinggir agar tidak bersenggolan dengan mobil tersebut dan membuat mobilnya menabrak pembatas jalan hingga hancur.

Bunyi decitan roda mobil bergesekan dengan jalan terdengar sangat nyaring. Roda mobil sebelah kiri jatuh ke pinggir jalan yang ada jurang. Mereka yang di dalam mobil pasrah ketika mobil semakin condong ke kiri.

Via semakin memeluk Azka dengan erat, anak itu sekarang sedang menangis. Juan menggenggam tangan Via dengan erat. Fano dan Julia saling pandang dan tangan mereka bertautan dengan erat. Kemudian Julia memandang anaknya dengan sendu begitupun dengan Fano.

"Azka harus jadi anak yang baik ya" pesan Julia dengan lirih, kemudian ia memejamkan matanya.

"AAAAAAAKKKKKKK!!!" Laras berteriak histeris menyaksikan mobil yang berisi anak dan cucunya jatuh ke dalam jurang tepat di depan matanya.

"KAK PIAAA!" Hamid juga syok melihat mobil yang di depan matanya jatuh berguling-guling ke dalam jurang.

Beberapa orang yang menyaksikan itu ada yang merekam semua itu, ada juga yang melanjutkan perjalanan. Dan di antara salah satunya untung ada yang waras untuk menelfon ambulans serta polisi dam tim sar untuk membantu mengevakuasi korban kecelakaan.

Di rumah Nancy sekarang penuh di kelilingi oleh wartawan karena melihat berita di televisi dan media tadi pagi yang sudah menyebar. Muka Nancy memerah karena kesal di laporkan kepada polisi. Dengan kemudian ia memasang muka yang lembut untuk menarik simpati para netizen.

Salah satu polisi menuntun Nancy berjalan menuju mobil polisi.

"Mbak bisa jelaskan, kenapa anda melakukan kejahatan itu?" Salah satu wartawan berhasil menghampiri Nancy. Nancy hanya membalasnya dengan tersenyum lembut.

"Saya juga tidak tau, kenapa ini bisa terjadi, saya bingung vidio itu dari mana," Nancy menjawabnya dengan pelan, perlahan matanya berkaca-kaca seolah-olah ia menjadi korban pencemaran nama baik.

"Apa benar vidio yang di hotel tersebut adalah anda dengan produser sewaktu di luar negri?" Wartawan tersebut tidak berhenti menanyai.

"Apa yang anda pikirkan saat merencanakan pembunuhan kepada bapak Aldi CEO CIF waktu itu?"

"Kenapa anda mau tidur dengan pria tua?"

Wartawan-wartawan tersebut semakin menyerbu Nancy. Melihat itu polisi segera membawa Nancy menuju kantor polisi untuk di wawancarai.

Sampai di kantor polisi Nancy di tuntun untuk menuju ke salah satu ruangan.

"Pak, ada kecelakaan didekat jalan menuju pantai!" Ujar salah satu polisi kepada polisi lainya. Mendengar itu sebagian polisi bergerak menuju lokasi untung menyelidiki kasus tersebut.

Melihat itu, bibir Nancy tersenyum miring. Rencananya berhasil. Kemudian Nancy melanjutkan langkah kakinya memasuki sebuah ruangan.

"Apa kabar nona Nancy?" Tanya pria tua yang berperut buncit itu kepada perempuan cantik di hadapannya dengan senyuman mesumnya. Nancy mengenal pria tua ini. Pria ini lah yang menghilangkan semua bukti-bukti kejahatan dirinya dan ayahnya dulu.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now