6. Reality

1.3K 200 5
                                    

Eunseo membeku diatas kursi roda. Tubuhnya nampak tegang. Pandangannya pun kosong. Cukup lama ia terdiam sebelum akhirnya kristal bening berhasil lolos dari sudut matanya. Ada rasa bahagia yang menyelimuti hatinya karena pada akhirnya penantian untuk bertemu dengan cinta pertamanya itu terjadi meskipun ia sadar bahwa ada kekecewaan dibaliknya.

Kini ia memandang kosong arah luar dari balkon kamarnya yang terhubung langsung dengan taman yang kebetulan dibelakang penthouse besarnya itu. Pikirannya melayang pada pertemuan ia dengan Chanyeol beberapa hari yang lalu.

Saat itu Chanyeol tengah berjalan dengan para sahabatnya di lorong rumah sakit, kebetulan pada hari itu salah satu teman Chanyeol telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Eunseo yang tengah ditemani oleh Dr. Yixing memberanikan diri menghampiri Chanyeol.

Eunseo dan Chanyeol saling beradu pandang, namun tak ada yang berani membuka mulut. Para sahabat dan juga Dr. Yixing juga hanya terdiam menyaksikan kebisuan diantara keduanya. Hingga Chanyeol angkat bicara.

"Apa ada yang ingin kau katakan padaku, Nona?"

Kalimat itu berhasil memporak porandakan Eunseo. Chanyeol tak mengenalinya. Bagaimana bisa? Eunseo hanya diam memandang Chanyeol. Sedangkan Chanyeol terlihat risih dengan apa yang dilakukan Eunseo.

"Jika tidak ada urusan, aku pergi. Permisi"

BLUSH.

Chanyeol beserta dengan teman-temannya melewati Eunseo, meninggalkannya dengan segala harapan yang hancur.

Dan kini Eunseo hanya bisa terdiam di balkon rumahnya. Terdiam.

"Sesulit itukah kau mengenaliku, Chan gege"batin Eunseo.

****


Akhir-akhir ini Eunseo tampak berubah. Ia kembali menjadi pendiam dan lebih sering mengurung diri didalam kamarnya. Kini ia bahkan kembali duduk termenung menyapu pandangan keluar jendela, lebih tepatnya menatap tetesan hujan yang turun dari sela-sela awan hitam.

Xi Ana yang menyadari ada suatu yang tidak beres pada putrinya itu. Ia pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada putri satu-satu keluarga Cho itu. Dan benar, putrinya itu sangat sedih mengetahui bahwa seseorang yang ia tunggu melupakannya. Seketika hati Ana mencelos.

Selain itu kejadian beberapa hari yang lalu juga membuat Eunseo semakin terpuruk. Beberapa hari yang lalu saat penyerahan kekuasaan presdir dari Cho Kyuhyun kepada Eunseo semua dewan direksi menolak keputusan Kyuhyun. Mereka tak mampu mempercayakan jabatan presdir mengingat keadaan Eunseo yang lumpuh. Mereka menganggap Eunseo tak mampu. Dihari itu Eunseo menangis didalam hati meskipun ia terlihat tenang menghadapi para dewan direksi yang kebetulan ada di ruangan rapat . Dan lebih mengejutkannya lagi bahwa ia menyatakan tidak akan mengisi kekuasaan itu sebelum ia menikah dengan seseorang dan sementara kekuasaan itu berada di tangan Kris Wu.

Kris Wu yang kebetulan ikut dalam rapat sontak terkejut. Tidak hanya itu Cho Kyuhyun sebagai pemimpin rapat pun terkejut bukan main terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh putri semata wayangnya.

"Aku.Cho Eunseo. Putri dari presdir Cho Kyuhyun menyatakan bahwa aku tidak akan mengisi kekuasaan presdir, untuk sementara aku akan menunjuk Kris Wu, kakakku. untuk menggantikanku sebelum kalian mendapatkan presdir yang baru yang juga akan menjadi menantu dari Cho Group"

Semua dewan direksi terlihat bimbang. Tapi mereka akhirnya setuju dengan catatan bahwa Kris Wu akan menjabat dalam satu tahun masa jabatan. Setelah itu mereka akan mengadakan rapat untuk memilih secara pasti siapa yang menggantikan posisi presdir.

"Kau semakin kesulitan menghadapi kenyataan yang ada, Chonse. Namun, aku tak akan membiarkanmu terus seperti ini."gumam Xi Ana yang tengah berada diambang pintu kamar Eunseo.

****


Chanyeol membuka pintu kamarnya dengan hentakan yang sangat keras. Kemarahan memenuhi kepalanya hingga ia kini sudah hilang kendali. Chanyeol membanting semua barang yang ada dipenglihatannya. Ia benar-benar tak mampu menahan amarahnya.

Chanyeol begitu emosi mengetahui bahwa kedua orang tuanya membuat keputusan yang benar-benar tak masuk akal. Kedua orang tuanya telah memutuskan tanggal pernikahan tanpa meminta persetujuan darinya.

"Arghh... mengapa harus menikah?!"geramnya yang kini mengusap gusar rambut hitamnya kasar.

Youra yang kebetulan melewati kamar Chanyeol menghampiri adiknya yang tengah dirasuki emosi.

"Berhentilah, Chan. Kau juga tak bisa menolak permintaan Ibu bukan? Jadi ikuti saja apa yang mereka inginkan"ujar Youra.

Chanyeol menatap tajam kakaknya tak percaya. Youra tak seperti biasanya, tak seperti Youra yang selalu saja mendukung keputusan Chanyeol. Dan Chanyeol terlihat begitu kecewa.

"Mengapa kau seperti mereka, Noona? Kau tahu kan bahwa aku tidak ingin menikah dan tidak akan menikah selain dengan Kang Min Kyung"

"Aku tahu, sangat tahu. Tapi untuk kali ini aku sependapat dengan Ayah dan juga Ibu. Kau harus menikah dengan putri keluarga itu Chan. Lagi pula dia-"perkataan Youra menggantung.

"Lagi pula apa, eoh ?"

Youra terdiam seribu bahasa. Dan Chanyeol mencium ada yang tidak beres terjadi pada Noonanya itu. "Kau tidak mencoba menutupi suatu hal kan, Noona?"

Youra terlihat gelagapan. "Sudahlah. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Dan aku harap kau ikuti apa yang diinginkan Ayah dan Ibu karena aku yakin kau akan bahagia jika menikah dengannya."

Setelahnya Youra beranjak pergi. Menghilang dari balik pintu utama kamar Chanyeol.

"Arghh... Sialan"Hardik Chanyeol.

-

-

-

Tbc

Announcement : typo everywhere

Updatenya kelamaan? Hehehe. Kehabisan kata-kata soalnya.

Maaf jika part ini kurang memuaskan para Reader, itu sudah aku buat semaksimal mungkin ditengah-tengah kegalauan melanda, hehe.

Terima kasih atas perhatian dan apresiasi para reader meskipun aku masih terlalu galau melihat kurangnya orang memberikan vote pada cerita ini. Tapi thanks all sudah mendukung aku.

Dan doakan aku untuk bisa update lebih cepat mengingat mungkin aku akan cukup kesulitan membagi waktu saat aku sudah masuk kebangku perkuliahan.

Have a nice day. I love you all.

Kalave

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Where stories live. Discover now