14. It's Okay It's Love Pt. 2

1.7K 221 10
                                    

Deru bunyi ombak yang bergulung serta bunyi ombak yang bertemu dengan karang mengiringi kesunyian seorang wanita yang memandang kearah laut. Seorang wanita yang tengah duduk diatas hamparan pasir putih dengan pandangan kosong menatap gulungan-gulungan ombak dengan air berwarna birunya itu.

Angin yang berasal dari laut berhembus dengan pelan, dedaunan pohon kelapa saling bertemu menimbulkan bunyi gemerisik. Rambut hitam panjangnya itu juga ikut berayun. Dia Eunseo. Eunseo tengah duduk menghadap kearah laut dengan kursi rodanya yang berada dibelakang tubuhnya. Eunseo membiarkan dirinya terhanyut akan ketenangan serta kenangannya.

Sesekali ia menghela nafas panjang. Lalu menutup matanya, membiarkan kenangannya mengalur bagai film romansa menyedihkan. Kenangan dimana ia bertemu dengan Chanyeol pertama kalinya di rumah sakit. Lalu, pertemuannya dengan Chanyeol dimana pria itu menolak pertunangan diantara mereka. Pertemuan berikutnya dengan Chanyeol dimana pria itu melamarnya dengan sebuah bunga dan juga cincin dengan wajah yang keterpaksaan. Kenangan saat pernikahannya dan juga Chanyeol yang dipenuhi kebahagian semua orang kecuali Chanyeol. Kenangan dimana Chanyeol menyakitinya. Kenangan dimana Chanyeol memakinya, mencacinya, mengkhianatinya bercampur aduk menjadi satu. Kenangan dimana ia menanda tangani surat perceraiannya dengan Chanyeol dan juga kenangan dimana ia pergi meninggalkan kediaman mereka.

Tanpa Eunseo sadari butiran air bening lolos keluar dari pelupuk mataya dan membasahi pipinya. Tubuhnya bergetar hebat. Ia pun terisak dalam tangisan kesendiriannya. Eunseo menangis dan terus menangis sejadi-jadinya. Suara isakan tangisnya tak mengalahkan kencangnya deburan ombak menyisir pantai.

Eunseo kalut, ia benar-benar kalut saat ini. Ia tak sanggup jika harus mengubur kenangan lamanya bersamaan dengan rasa cintanya pada Chanyeol. Ia tak rela kisahnya dan juga Chanyeol berakhir dengan begitu saja. Namun, demi kebahagiaan pria itu, Eunseo mengalah. Eunseo mengalah pada rasa egonya untuk memiliki Chanyeol untuk seumur hidupnya. Mengubur dalam-dalam rasa cintanya.

Satu tahun sudah berlalu, namun Eunseo masih belum bisa melepaskan Chanyeol dengan sepenuhnya. Ia masih tidak bisa berdiri atas kekalutannya. Ia masih belum bisa berjalan meninggalkan semua kenangan dan juga rasa cintanya. Ia masih belum bisa berlari dari masa lalunya bersama dengan pria yang sangat ia cintai itu.

Penantian panjangnya selama seumur hidupnya demi bersama dengan Chanyeol harus berakhir. 18 tahun ia menunggu agar ia bisa bertemu dengan Chanyeol sejak perpisahan mereka. Dihari dimana Chanyeol kecil membuatkannya sebuah mahkota dari rangkaian bunga, dihari terakhir pertemuan mereka dan sebelum pertemuan mereka kembali di 18 tahun kemudiannya. Cinta Eunseo tak mampu mengikat mereka berdua. Bahkan pernikahan yang di mimpikan Eunseo kandas dengan begitu saja.

Eunseo menatap cincin putih yang melingkari jari manisnya. Cincin pernikahan mereka. Cincin yang seharusnya menjadi tanda penyatuan cinta mereka namun tidak. Menatap itu semakin membuat Eunseo sulit untuk melepaskan semuanya.

"Mengapa sesulit ini untuk melepaskanmu?"gumam Eunseo sambil menyentuh cincin tersebut.

Matanya kembali terpejam. Eunseo berfikir bahwa sudah saatnya ia melepaskan segalanya. Melepaskan cintanya. Melepaskan Chanyeol. Melepaskan segala kenangan lamanya. Melepaskan seluruh kesedihannya. Bersamaan dengan fikiran itu, ia dengan perlahan melepaskan cincin itu dari jari manisnya. Hingga cincin itu benar-benar terlepas dari jari manisnya. Darinya. Dari hidupnya. Semuanya telah berakhir.

Eunseo membuka matanya lalu menatap lingkaran putih kecil itu, lalu kembali menitikan airmatanya. Semuanya berakhir.

"Semuanya telah berakhir. Kau akan terbebas, Chan. Sesuai yang kau inginkan. Kau bebas untuk memilih wanitamu itu"gumam Eunseo sambil menaruh cincin itu kepasir disampingnya.

Eunseo menunduk sebentar sambil menghapus air matanya. hingga seseorang memegangi bahunya perlahan hingga membuat Eunseo menatapnya. Menatap pria tinggi berambut hitam dengan wajah orientalnya.

"Sudah waktunya kau kembali" ujar suara bariton milik Kris.

Eunseo mengangguk lalu didetik kemudian tubuhnya diangkat oleh Kris , digendongnya. Sedangkan satu pria lainnya yang juga berada disana melipat kursi roda Eunseo dan membawanya mengikuti Kris dan juga Eunseo, mengekori kemana kepergian mereka.

Didalam gendongan Kris, Eunseo sempat melirik sejenak pada cincin itu sebelum akhirnya menghela nafas berat. Ia telah melepaskan Chanyeol sepenuhnya.

"Kau bebas sekarang"batin Eunseo sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Kris.

Kris yang merasakan itu menatap Eunseo sebentar lalu kembali menatap lurus kearah depan. Lalu bergumam dalam hati

"Sampai kapanpun aku tak akan pernah melepaskanmu, Chonse. Kau adalah hidupku dan penopang bagiku. Kali ini aku tak akan melepaskanmu lagi untuk pria brengsek seperit Chanyeol. Dan aku juga berjanji jika aku tidak akan membuatmu menangis"

****

Sudah setahun, Chanyeol hidup dengan penuh penyesalan. Sudah setahun sejak ia menerima kabar kematian Eunseo dari pihak kepolisian bahwa ditemukan sosok wanita muda kira-kira berumur 22 tahun meninggal akibat kecelakaan dimana mobil masuk ke dalam jurang dan ditemukan dengan wajah rusak. Disana juga ditemukan identitas milik Eunseo. Dari hasil otopsi sekalipun juga menunjukan bahwa wanita itu juga menderita kelumpuhan yang sama seperti Eunseo yang semakin menunjukan bahwa dia adalah Eunseo.

Semua orang menjadi kalut atas kematian tragis Eunseo. Bahkan kedua orang tua Chanyeol sudah tak sanggup lagi menemui Chanyeol sebab setiap kali melihat wajah Chanyeol mereka seakan melihat kesakitan Eunseo. Kyuhyun dan juga Xi Ana bahkan tak sanggup untuk memaafkan kesalahan Chanyeol.

Chanyeol kini sendirian. Dan ia baru merasakan arti cinta dan juga kehilangan secara bersamaan. Hidup Chanyeol berantakan, bahkan ia kini terlihat seperti mayat hidup jika sudah berada di kediamannya dan juga menjadi sosok yang angkuh saat diluar untuk menutupi kesedihan mendalamnya. Kyungsoo yang juga ada disana, hanya bisa menemani sang sahabat dengan keterdiamannya.

"Mengapa harus berakhir sama? Tak bisakah tuhan memberikan keadilan sedikit saja. Tidak perlu untukku, hanya untuk Chanyeol juga tak apa"batin Kyungsoo saat menatap sang sahabat yang terus menenggak alkohol.

Kyungsoo sudah tak bisa menghentikan Chanyeol dan hanya bisa mengawasi pria itu. Kai, Suho dan Baekhyun juga hanya bisa ikut mengawasi kehidupan Chanyeol. Mereka tidak ingin jika Chanyeol salah langkah dalam mengambil keputusan.

"kuharap ada hikmah dari yang kau lakukan pada pria bodoh ini tuhan" ujar Kyungsoo.

Tbc.

Sumpah Author nangis berkali-kali saat menulis ini part. Gak tau dah gimananya? Moga-moga dapat feelnya.
Oh iya, melihat semakin sedikitnya partisipasi pembaca atas cerita ini, aku Cuma bisa minta tolonglah pada kalian untuk menghargai usahaku untuk terus melanjutkan cerita ini sebab. Vote dari kalian mempengaruhi juga dalam kepenulisan kalian. Jadi tingkatkan vote kalian. Tidak susah kok hanya untuk mengklik tanda bintang. Gak butuh bertahun-tahun.

Semoga angka vote meningkat... salam penulis.

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang