16. Sleepless Night

1.6K 169 1
                                    

Eunseo menatap langit-langit kamarnya. Kini ia tengah berbaring di ranjangnya. Dengan arah tatapan tepat pada langit-langit putih itu, ia menerawang.

Ia memikirkan bagaimana Chanyeol benar-benar mencampakkannya. Bahkan sedikit menoleh pun tidak. Seketika kepalanya menjadi pusing. Ia memejamkan matanya. Menahan bulir air mata kembali berjatuhan.

Hingga bunyi pintu terbuka menginterupsinya kembali membuka matanya.

"Kau belum tidur, Gabriella? " tanya Kris sambil berjalan mendekati ranjang Eunseo.

Haruskah Eunseo masih menggunakan nama itu, apakah ia harus berubah menjadi Gabriella? Ya. Dia adalah Gabriella.

Gabriella menggeleng. Dan telat saat ini, Kris mengambil posisi duduk di sisi ranjangnya yang kosong. Lalu mengelus kepala Gabriella.

"Aku akan menemanimu sampai kau tidur, baru aku akan pergi"

Gabriella menggeleng, lalu ia meraih tangan Kris lalu menggenggamnya erat.

"Jangan pergi. Tidurlah disini bersamaku." ucap Gabriella dengan nada lirih.

Kris tersenyum lalu mengangguk. Ia pun memposisikan dirinya untuk berbaring disamping Gabriella. Gabriella beringsut memeluknya. Dan menjadikan lengan pria itu menjadi bantalnya.

"Terima Kasih, Kris. Karna kau tidak meninggalkanku"

"Tentu saja, sayang. Semua ini untukmu, Gabriella. Karena aku mencintaimu" ujar Kris sambil mencium pucuk kepala Gabriella. Dan membiarkan wanitanya itu tidur dalam dekapannya.

Sedangkan Gabriella hanya diam tidak merespon. Ia tahu jika, Kris sangat mencintainya bahkan sejak dia masih menjadi Eunseo. Tapi, ia masih tak bisa membalas Cinta pria itu. Dan membiarkannya saja mengalir.

"Aku harap aku bisa mencintaimu sama seperti kau mencintaiku" batin Gabriella.

****

Gabriella sudah siap. Setelah minggu yang lalu ia melewatkan terapinya. Dengan tanpa pengawalan langsung Kris, ia kembali kerumah sakit. Kali ini, asisten kepercayaan Kris mendampinginya. Tao.

Dengan dress putih serta rambut yang diikat kebelakang menggunakan pita merah, ia siap menjalani fisioterapinya lagi.

Tao membantunya mendorong kursi roda itu menuju ruangan fisioterapi. Pria itu juga bahkan dengan Setia menungguinya, serta melihat bagaimana perkembangan Gabriella.

Seusainya, saat Gabriella hendak pergi, dokter yang merawatnya itu menahannya.

"Nyonya Wu. Bisa kita bicara sebentar" ujar dokter Zhang.

Gabriella tahu, jika tatapan dr. Zhamg jatuh pada Tao.

"Tao, kau tunggu saja aku diluar. Aku ingi bicara dengan dokter pribadiku "

Tao awalnya menolak namun dengan terpaksa ia menerima perintah dari Nyonyanya itu.

Saat Tao sudah keluar, Dokter Zhang angkat bicara.

"Apa kau Eunseo? " tanya dr. zhang.

Gabriella terpaku.

"Apa kau Eunseo? Cho Eunseo? "

Dengan kesadaran penuh Gabriella menyanggah.

"Siapa Eunseo? Aku tak mengenalnya. Aku Gabriella Wu. Seperti yang kau ketahui aku... "

Belum selesai, Dokter Zhang menyekanya.

"Istri Tuan Wu, itukan maksudmu Eunseo? Kau bahkan masih seperti dulu, pembohong yang buruk"

Seketika Gabriella melemah.

"Benar dugaanku. Lalu kenapa kau menjadi seperti ini? " tanya Dokter Zhang "Kematianmu itu? Apa itu palsu?"

Gabriella tak sanggup menjawab pertanyaan itu dan menghela nafas beratnya sambil menunduk.

"Jawab aku, Eunseo" desak dokter yang sering disapa Yixing itu.

Cerita pun mengalir. Hingga Yixing juga mau tak mau terlibat untuk merahasiakan kebenaran bahwa Eunseo masih hidup. Dan membiarkan Ia menjadi sosok Gabriella.

"Baiklah, Gabriella " putus Yixing.

****

Tbc

Garing ya? Nyambung gak sih?
Ini part dibuat dengan ketergesaan di dalam libur minggu tenang sebelum final test huhu..
Semoga gak bosan ya...
Give vomment ... thanks...

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Where stories live. Discover now