15 || Canggung

56.5K 6.2K 2K
                                    

Assalamualaikum semuanya, kita lanjutkan dialog perkenalkan dua manusia yang masih kaku ini, ya.

Padahal Zaina itu nggak kalem-kalem amat, loh, apalagi pendiam. Alara pernah bilang kalo dulu Zaina itu bar-bar.

Mungkin karena di depan pak suami dia jadi anteng begitu😂

Tolong kalo nemu typo dikomen ya

.
.
.

"Kak Zayden ...."

"Hm?"

"Mau liat wajah aku?"

"Mau."

Zayden menjawab tanpa ragu dan tanpa ragu juga Zaina langsung membuka cadarnya. Namun, gadis itu masih saja menunduk dalam.

"Mana, Na? Saya mau liat, tadi nawarin," ujar Zayden. Terdengar santai, tapi sangat berefek untuk jantung Zaina.

Gadis itu mendongak dan menoleh ke arah Zayden.

Zayden langsung salah tingkah. Untuk menutupi gelagatnya, laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Astaghfirullah ...."

"Kenapa, Kak?" tanya Zaina.

"Kamu cantik."

Dua kalimat yang berhasil membuat Zaina memalingkan matanya dari wajah Zayden.

"Eh, salah ...." Zayden meralat dan Zaina kembali melihat ke arahnya.

"Nggak cantik?" tanya Zaina spontan. Detik berikutnya ia menepuk mulutnya berkali-kali. "Astaghfirullah," lanjutnya bergumam.

Zayden terkekeh. "Bukan yang itu," ujarnya.

Zaina hanya diam sambil menunggu kalimat Zayden berikutnya.

"Masyaallah, cantiknya ...."

"Bukan astaghfirullah," lanjut Zayden dengan tulus.

Zaina tersenyum tipis. "Alhamdulillah, semuanya milik Allah," balas Zaina.

"Enggak mau bagi ke saya dikit aja?" tanya Zayden.

"Apanya, Kak?"

"Cantiknya."

Salting

Melting

Blushing

"Iya ... milik Allah untuk, Kakak."

Zayden langsung mengusap pipinya. "Demi apa, ini perdana gue merasakan salah tingkah," batin Zayden.

"Jadi cantiknya untuk saya?"

Di dalam hati Zaina merasa gereget, kenapa Zayden selalu memancingnya untuk gugup. Ingin sekali ia mengomel, jika saja lawan bicaranya Gus Arfa—kakaknya, pasti Zaina sudah sangat cerewet.

"Untuk siapa, Na?"

Zaina memelas, lalu menatap Zayden. "Iya, untuk suami aku dan itu Kak Zayden," jawab Zaina.

Wajah itu, astaga! Zayden ingin mencubit pipinya.

"Na, saya boleh jujur?"

"Kenapa tidak, Kak? Bohong dosa," jawab Zaina. Untuk pertama kalinya ia terkekeh.

"Lucu," ungkap Zayden.

"Maksudnya?"

"Kamu lucu."

Astaghfirullah

"Kuatkan hati aku," batin Zaina. Tidak bisa mengelak lagi, Zaina baper walau hanya karena dua kalimat.

"Ini pertemuan kita, nggak lucu kalo saya udah jatuh sama kamu," ujar Zayden.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Where stories live. Discover now