58 || Jawaban Zecia

13.6K 1.5K 1.3K
                                    

Assalamu'alaikum, hehe. Akhirnya cerita ini berlanjut. Aku yakin kalian lupa sama alurnya, pasti lupa ini cerita tentang apa sih?

Ngaku ajaaaa, aku aja gitu😆🙏
Jadi, sebelum lanjut ngetik aku tadi sempat baca ulang lagi. Takut keliru sama alur yang di novel.

Sebelum lanjut, aku mau jelasin tentang cerita yang baru aku publish tadi malam, yang judulnya ZINNIA : Cinta Tanpa Koma, terus covernya beda.

Jadiiiiiiiii, itu tempat aku spoiler tentang cerita ZINNIA versi novelnya, ya, Ukhti/Akhi.

Biar nanti calon pembeli bisa tahu dikit isi novelnya seperti apa.

Memangnya nggak sama dengan cerita ZINNIA yang ini?

Sama, tapi ada banyak perbedaan alurnya. Versi novel lebih terfokus pembahasannya. Untuk yang versi wattpad ini kan alurnya melebar, kalau kalian ditanya teman cerita ZINNIA itu tentang apa, sih? Pasti kalian bingung jawabnya tentang apa. Karena memang alurnya nggak terfokus pembahasannya. Yg penting ada bucinnya gitu, terus nikah-nikah hhaha. NAH, BEDA LAGI SAMA YANG DI NOVEL. Alur lebih jelas, ceritanya tentang pernikahan terpaksa dengan si wanitanya masih koma, perjuangan Zayden dalam merawat Zaina, tentang Zayden yang belajar menjadi lebih baik lagi, tentang kesabaran Zaina yang menghadapi ujian rumah tangga mereka dll. Terus untuk kamu yang suka cerita yang ada nuansa pesantrennya, novel ZINNIA cocok banget buat kamu. TAPI SCENE YANG KALIAN SUKA DI CERITA INI NGGAK AKU HAPUS KOK, TETAP ADA DI NOVEL.

Panjang kalo diceritain wkwk, kapan kalian baca kalo aku nyinyir terus🤭

Intinya, cerita yang di sebelah itu spoiler isi novel dan nanti info pre order aku share ke sana. Nggak ngaruh sama cerita yang ini kok. ZINNIA versi wattpad tetap berlanjut.

Aku butuh dukungan kalian untuk menyelesaikan cerita ini. Caranya mudah, kalian cukup vote dan komen di setiap paragrafnya😁

✧◝(HAPPY READING)◜✧

“Ketika seseorang sadar bahwa cinta bukan keegoisan ataupun keterpaksaan, lalu ia memilih menerima dengan lapang dada, berarti ia sedang berjalan menuju kebahagiaan yang sesungguhnya.”


“Cia. Kenapa dia bisa sama kamu?”

“Tadi, kami nggak sengaja ketemu. Terus Aurita nitip Cia ke aku. Dia mau keluar kota,” jelas Zayden.

“Ketemunya di mana?”

“Di jalan.”

“Emangnya sedekat itu sampai si Mbak Mbak itu mau nitipin anaknya ke kamu, Kak?”

“Malam itu, waktu kamu sama Alara ketemu Aurita di pasar malam, kamu lihat sendiri perlakuan Aurita ke anaknya.” Zayden menjawab.

Zaina menatap Zayden penuh selidik. “Kamu nggak bohong?”

Soalnya nggak masuk akal. Masa dengan gampangnya seorang ibu nitipin anaknya ke orang yang terbilang asing, walaupun sudah saling kenal,” batin Zaina.

“Nggak, Ayana. Kamu nggak percaya sama aku?”

“Maaf,” ucap Zaina. Di hatinya memang belum bisa percaya. Zayden terlihat aneh, cara bicaranya terlihat gugup. “Apa yang kamu sembunyikan, Kak?” lanjut Zaina membatin.

Maaf, Ay. Maaf,” batin Zayden menyesal.

"Kak, aku nggak suka kebohongan. Aku lebih suka kejujuran yang pahit. Entah kenapa aku ngerasa kamu bohong sama aku," ucap Zaina kembali memeluk pinggang Zayden.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Where stories live. Discover now