05.

38.5K 2.4K 45
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit lalu, kantin sekolah tentu saja saat ini tengah ramai dengan siswa siswi yang mengantri di setiap stand makanan yang berjejer, suara gemuruh di dalam kantin itu sepertinya sudah biasa, karna siswa dan siswi yang saling sahut menyahut dan sebuah obrolan di setiap meja kantin.

Brak

Haikal menggebrak meja kantin yang membuat siapa saja yang berada didekatnya akan terkejut, muka remaja berkulit tan itu memerah dan keringet yang sedikit membasahi wajah tampannya.

Ardan melemparkan tissue bekas ia mengelap meja tadi kearah Haikal, cukup kesal karna tadi ketika Ardan yang baru saja menguyah dimsum ayam terkejut mendengar teriakan Haikal yang tiba tiba. 

" KALAU GW KESELEK DIMSUM KAGA LUCU KAL!! "

" Maap maap " Ucap Haikal, tangannya menarik kasar kaleng cola miliknya dan menegaknya hingga setengah.

Dewa menarik mangkok seblak milik Haikal karna penasaran dengan kuah merah yang sabgat menggoda jika di lihat, Dewa mencicipinya setengah sendok lalu Ardan juga mengikuti mencicipi kuah merah tersebut.

" Gilaa! kok bisa bisanya yaa anak wadon doyan banget seblak yang pedesnya kaya gini " Ucap Ardan, mukanya langsung memerah dan segera untuk meminum colanya.

" Amendel mampus ini mah " Celetuk Dewa

Haikal memeluk lengan Ardan yang berada di sampingnya.

" Pedes banget Dan, kayanya tadi gw mesen level dua kok kaya level lima yaa " Ucap Haikal, bibir pemuda itu memerah.

Jeno juga penasaran dengan rasa kuah merah punya Haikal, tangannya mengambilnya sesendok kuah merah lalu menyuapkan kedalam mulutnya, rasa pedas di campur dengan rasa kencur dan kuah yang sedikit panas membuat lidahnya cukup kebas merasakan pedasnya, Jeno suka pedas, tapi tidak segila ini. 

" Kenyang kaga masuk rumah sakit iya " Haikal memangguk setuju mendengar perkataan Jeno.

Jeno meneguk jus mangga miliknya untuk menghilangkan rasa pedas yang menjalar di lidahnya.

" Gw tau harus apa biar engga sepedes ini, Bentar! " Ucap Haikal, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah stage makanan no empat yang menjual soto ayam, setelah mendapatkan pesananya Haikal kembali menuju ke meja.

" Ini lu yakin mau makan seblak pake nasi? " Tanya Jeno, Haikal mengangguk mantap.

" Lu pada engga pernah nyobain seblak pake nasi sih cobain deh rasanya mantap! "

" Engga, makasi, lu aja " Ucap Ardan dan kembali memakan dimsum ayamnya.

Mereka kembali memakan makanan milik masing masing, Haikal dengan seblak di campur nasi putih, Dewa soto ayam dengan nasi putih, Ardan somay ayam, dan Jeno takoyaki level tiga.

" Jevano itu? "

" Nyokapnya bukan kerjanya udah lama ya disana? "

" Mirip tau mereka mukanya sama Jevano "

" Ka Jevano mantannya ka Almeta yaa? "

" Gilaaa sih sekretaris nikah sama boss tuh kek gimana ya "

" Di goda engga sih? "

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now