25.

29.6K 2K 101
                                    

Harvand mendekati sang cucu yang duduk di sofa panjang ruang tengah, demam Jeno akhirnya turun juga, setelah di cek kembali oleh Tiffany suhu tubuh Jeno yang tadinya 39,4°C sekarang sudah 38,5°C, masih terasa hangat walaupun tidak sepanas tadi pagi.

Jeno tadi sempat tertidur sebentar di atas pangkuan Jeffrey, namun terbangun kembali ketika Jeffrey memindahkan tubuh Jeno di atas ranjang, dan setelahnya, Jeno tidak bisa tidur kembali.

Tiffany membujuk dan merayu Jeno agar memakan sarapannya, Jeno akhirnya mengangguk, ia menerima suapan bubur ayam jagung dari sang bunda walau tidak banyak, namun yang terpenting Jeno bisa meminum obat penurun demamnya, plaster penurun demam tidak lah cukup.

Jeno di larang sama Tiffany untuk mandi, jadi setelah sarapan Jeno hanya mengelap tubuhnya menggunakan air hangat dan mengganti pakaian.

Punggung tangan Harvand menyentuh wajah Jeno, merasakan sensasi hangat yang menempel di kulitnya.

" Kamu masih pusing engga? " Tanya Harvand, Jeno mengangguk kecil.

" Bunda mu mana? " Tanya Harvand kembali.

" Tadi katanya mau kerja "

" Kerja? Ke kantor maksud kamu, sama papah juga? " Tanya Harvand kembali

" Lagi zoom meeting sama om Jeff di sana tuhhh " Ucap Jeno, menunjuk sebuah ruangan yang berada di bawah anak tangga, itu ada adalah salah satu kamar tamu yang di pakai semalam oleh Jevandra, lengkap dengan kamar mandi dan walk in closet di dalamnya.

" Terus kedua kaka mu? "

" Sama, eyang ih! "

Harvand terkekeh gemas, cucunya ini jika kesal sangat menggemaskan.

" Uti mana, yang? " Kini Jeno yang bergantian menanya kepada Harvand.

" Tidur siang di kamar, kamu engga mau tidur siang? " Ucap Harvand, Jeno menggeleng, ia sudah kenyang tidur menerus dari kemarin.

" Jev " Harvand memanggil, Jeno hanya menoleh sekilas tanpa menjawab.

" Kamu sudah yakin? " Ucap Harvand

Jeno akhirnya mengalihkan perhatiannya ke arah pria tua di sampingnya, kedua bola mata yang terlihat sayu itu menatap Harvand dengan polos.

" Engga tau " Ucap Jeno, kepalanya menggeleng kecil.

" Jeno bingung sama cape tau yang, kalau Jeno engga terima nanti bunda engga bisa bahagia, kan Jeno engga selamanya selalu ada di samping bunda, bunda juga butuh pendamping hidup lagi "

Senyum Harvand mengembang mendengar perkataan cucunya, terdengar menyentuh hati, sesayang itu Jeno kepada sang bunda.

Tangan Harvand mengulur untuk mengelus rambut belakang Jeno.

" Jadi Jeno engga salahkan yaa eyang? "

" Engga Jen, kamu engga salah kok, yang salah bunda kamu "

" Iya, bunda emang salah yang! Om Jeff juga! "

" Bener! Nanti kita palakin aja tuh mereka "

" Palakin apa? "

" Suruh beliin cupang sebaskom "

" Engga sekalian telur dinosaurus? "

" Kalau ada boleh Jen "

" Ngawur banget eyang ih! "

" Hahaha bercanda cucunya eyang " Harvand memeluk tubuh Jeno dari samping.

Jeno hanya pasrah saja ketika Harvand tidak juga melepaskan pelukannya, Jeno tetap kembali fokus dengan salah satu serial animasi yang sedang tayang saat ini, paw patrol, serial animasi kartun pinguin favoritnya sudah habis dan di gantikan oleh animasi anak anak anjing yang menggemaskan itu.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now