18.

25.6K 1.9K 82
                                    

Tiffany berdiri tepat di depan sebuah pintu bercat coklat, jari lentiknya menekan tombol bel sekali, dan langsung terdengar suara kunci pintu yang di buka dari dalam,  Tiffany sedikit memundurkan langkahnya kebelakang, pintu bercat coklat itu di buka dari dalam dan menampilkan sebuah wanita cantik seumuran dengannya.

" Tiff! " Pekik Yuna dengan bola matanya yang sedikit melebar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Tiff! " Pekik Yuna dengan bola matanya yang sedikit melebar.

Kedua wanita cantik itu saling berpelukan singkat, melepaskan rindu yang akhir akhir ini mereka sangat jarang bertemu.

" Sendiri? " Tanya Yuna, Tiffany mengangguk.

Yuna membawa masuk Tiffany kedalam rumahnya, menyuruh sahabat karibnya untuk duduk di sofa ruang tengah, menunggu dirinya yang mengambil beberapa makanan dan minuman di dapur.

Yuna kembali datang dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan dan di bantu oleh bibi Armih yang membawa nampan yang berisi dua gelas teh hangat, Yuna menaru nampan coklat itu di meja yang berada didepannya lalu duduk disamping Tiffany.

" Makasi bi " Ucap Tiffany tersenyum kepada bibi Armih.

" Sama sama non, bibi permisi dulu "

Setelah bibi Armi kembali kedapur, Tiffany menaru tasnya di samping dirinya,  tangannya mengulur mengambil segelas teh hangat lalu menyesepnya, setelah merasa lebih tenang sedikit, Tiffany menaru gelas kecil itu kembali lalu mengubah posisi duduknya menjadi menyamping ke arah Yuna.

" What should I do, Na? " Tanya Tiffany, suaranya terdengar lirih dan pelan.

" Untuk beberapa hari kedepan biarkan Jeno tinggal sama om Harvand dulu, nanti setelah Jeno sudah merasa lebih baik kau dan Jeffrey bicara kembali dengannya "

Tiffany menganggukɓ mengerti lalu menghela nafas sejenak dan kembali menatap Yuna.

" Kau tau sendiri sikap Jeffrey seperti apa,  Na. "

" Terlalu over kepada Jeno " Ucap Yuna yang mendapat anggukkan kecil dari Tiffany.

" Tiff, kau sungguh yakin akan menikah dengan Jeffrey? " Yuna menjada percakapannya.

" Maksud ku, kau benar benar sudah siap kembali? " Lanjut Yuna bertanya.

" Masa lalu biarkan berlalu, Na. Ini awalan hidup baru, dan aku harus menerimanya. " Tiffany menjawab.

" Kau benar Tiff, kau sungguh hebat sudah merebut kembali hak milikmu " Ucap Yuna yang langsung mendapat senyum manis dari Tiffany.

" Thanks Yuna, walaupun sedikit telat namun aku yakin dengan berjalannya waktu Jeno akan menerimanya "

" Lalu kau mengundur acara pernikahan? " Tanya Yuna

" Engga, masih ada waktu beberapa minggu kedepan "

" Tentang artikel itu gimana? Aku lihat sorenya sudah ilang di internet, but not with public talk that will definitely continue to talk about it. "

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now