06.

39.3K 2.5K 79
                                    

Tiffany membuka pintu kamar sang putra dengan lebar, mempersilakan Jeffrey yang tengah menggendong koala Jeno untuk masuk kedalam kamar, Jefffey dengan pelan menurunkan tubuh Jeno di tengah tengah ranjang.

Roy mengetuk pelan pintu kamar yang terbuka setelah mendapat izin dari sang tuan, asisten pribadi itu langsung masuk kedalam kamar dengan tangannya yang membawa sebuah set piyama tidur berwarna biru dongker dengan motif dino kecil kecil.

" Makasi Roy " Ucap Tiffany, Roy menganguk lalu menunduk kecil, ia keluar kamar dan menutup pintu kamar dengan rapat.

" Kamu tidak ada minyak angin? " Tanya Jeffrey

" Ada, sebentar mas "

Tiffany bangkit dari duduknya ia melangkah  mendekat ke arah meja belajar Jeno, menarik laci kecil penyimpanan dan mengeluarkan sebuah kotak yang masih di sempel, kotak tersebut berisi minyak angin baby yang dibeli oleh Tiffany, sengaja untuk persiapan.

Kulit Jeno menang sangat sensitif dengan apapun, jadi Tiffany membelikan Jeno minyak angin baby.

Tiffany membuka bungkusnya lalu menyerahkan minyak angin itu kepada Jeffrey.

Jeffrey membuka kancing atas seragam Jeno dan mengoleskan minyak angin di atas perut Jeno dengan merata.

Mencium wangi minyak angin baby membuat Tiffany sangat rindu di mana waktu Jeno kecil yang selalu wangi minyak angin baby ini, setiap Jeno habis mandi selalu mendapat ciuman gemas dan pelukkan dari Tiffany, terakhir kelas enam sekolah dasar Jeno sudah tidak mau Tiffany pakaikan minyak angin ini.

Tiffany langsung saja menciumi seluruh wajah tampan sang anak yang tengah tertidur itu hingga lenguhan sang anak terdengar.

" Tiff, sudah jangan diganggu "

" Engga bisa Jeno terlalu gemes kalau tidur " Tiffany yang masih saja menciumi wajah sang putram 

Jeffrey menarik pelan tubuh Tiffany agar berhenti menciumi wajah Jeno.

" Sudah, kau mengganggunya istirahat "

Tiffany akhirnya memilih untuk duduk di pinggir ranjang, tangannya mengelus rambut Jeno dengan perlahan.

" Jevano engga suka jadi pusat perhatian orang orang mas, pasti tadi di sekolah Jevano engga merasa nyaman "

" Bagaiman dengan Jevano mas? Fotonya sudah kesebar ke media "


" It's okay honey, everything will be fine, Alex is in handle of it, don't sweat it too much."

" Kamu yakin mas? Nanti di sekolah Jevano bagaimana? "

" Don't worry honey, they'll shut up. "

Tiffany yang mendengar perkataan kekasihnya mengangguk dengan pelan, Jeffrey semakin merapatkan dirinya dengan Tiffany, tubuh ramping wanita cantik itu langsung di peluknya, tangannya mengelus dengan pelan punggung Tiffany, memberikan sebuah ketenangan bagi kekasihnya.

" Do not worry about it. "

Tiffany mengangguk, lalu melepaskan pelukan tersebut.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now