04.

35.6K 2.3K 25
                                    

Lorong lantai dasar sekolah, kini terlihat sangat ramai oleh siswa dan siswi yang tengah berkumpul, ada yang mengobrol ada juga yang bercanda satu sama lain.

Contohnya, Jeno yang saat ini tengah asik bermain skateboard dengan Haikal yang menariknya, sedangkan Jeno yang berjongkok di atas skateboard.

Skateboard yang terlihat sudah sedikit koyak itu di temukan oleh Ardan di belakang gedung sekolah, ketika mereka dan anak cowo lainnya melakukan sebuah kenakalan yaitu merokok pada waktu jam istirahat, mereka membeli rokok batangan di salah satu stand makanan kantin yang menjualnya, tanpa diketahui oleh guru guru di sekolah.

Gedung belakang sekolah memang sudah tidak di pakai oleh pihak sekolah, gedung kecil itu hanya di isi oleh bangku bangku kayu sekolah yang sudah rusak atau tidak layak untuk di pakai, dan temapat itu di jadikan tempat kenakalan bagi anak cowo di sekolah swasta ini.

" Misi ka "

" iya lewat aja atuh de, aduhh neng geulis pisan ih " Ucap Dewa menggoda kepada siswi kelas X yang barusan izin lewat di depannya.

" Anak kelas sepuluh ngapa cakep cakep pisan yaa, tapi inget punya eneng pacar yang jago nendang "

" Patah tulang gw tawain lu nanti "

" Udah ah anjing cape! " Ucap Haikal, lalu duduk begitu saja di lantai kotor lorong sekolah, sedangkan Jeno turun dari atas skateboard.

" Pinjem Jen " Ucap Ilham, Jeno mengangguk lalu memberikan skateboard kepada temannya.

" Tarikkin kek Jen.. nanti gw beliin teh jus gula batu "

" Mahalan dikit kek elah, teh jus gula batu mah gw juga bisa beli "

" Yaudah jasjus anggur, anggep aja itu amer "

" Sama aja anjing! "

Haikal memilih untuk ikut bergabung dengan Dewa dan Ardan yang tengah berjongkok bersama, menghadap ke arah lapangan yang luas, di tengah lapangan sana ada anak basket yang tengah berlatih, dan anak chileders yang berlatih di pinggir lapangan.

" Dia yang di lempar lempar kenapa gw yang linu yaa " Ucap Haikal, yang melihat salah satu anak chileders yang tengah di lempari keatas lalu di tangkap oleh temannya di bawah.

" Bandel banget tuh cewe segala loncat loncat ke atas, mending naik pohon mangga depan rumah pak Jum'an "

" Naomi sejak kapan naik sabuk wa? udah biru aja gw liat kemarin latihan " Jeno bertanya, lalu ikut gabung berjongkok melupakan Ilham yang misuh misuh meminta untuk di tarikkin.

" Gw juga kaga tau, dia engga bilang mau ikut kenaikkan sabuk, tiba tiba ngasih liat sertifikatnya doang kalau dia udah naik sabuk " Dewa menjawab

" Engga dianggep pacar kasihan banget " Ucap Haikal yang langsung mendapat geplakan dibelakang kepalanya.

" Lu juga, kenapa harus keluar dari Taekwondo anjay padahal sabuk lu udah item tinggal naik Dan aja " Celetuk Ari, membuat Jeno menoleh ke arahnya.

" Udah banyak piagam Taekwondo di rumah " Ucap Jeno di sela tawa kecilnya.

" Sombong banget anjirr " Ucap Haikal mendorong tubuh Jeno, membuat Jeno oleng ke samping dan menabrak Ari yang berada di sampingnya.

" Haikal Ri yang dorong gw, sumpah punya dendam ege dia sama lu " Ucap Jeno memancing keributan.

" Bohong anjing lu! "

Jeno memberhentikan acara bercandanya dengan Ari dan Haikal karna ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

" Pacar kah? " Ari bertanya, ia sedikit mengintip ke arah layar ponsel milik Jeno yang menyala.

" Lu udah punya pacar lagi emang Jen? " Haikal ikut bertanya.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang