ARKAN

3.4K 141 0
                                    

                   VOTE YU BISA YU
                 HOPE U ALL LIKE IT
                   HAPPY READING
◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍

“Woii, bangun lo pada.” Teriak Arkan dari luar kamar.

“Sayang buka dulu sana.” Risa mendorong badan Kenzo.

“Paling cuman iseng, udah lah ini juga masih malem.” Kenzo memeluk Risa dengan wajah yang di taruh di dada sang istri.

“Anjing, lama amat dah.” Arkan kesal. Ia ingin menumpang tidur di kamar mereka. Tadi saat tidur ia mimpi di kejar hantu.

“Kunci cadangan di mana si.” Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Arkan membuka pintu, Dan....

“Astaghfirullah, Pake baju kalian!!” Sudah seperti emak-emak saja bujang satu ini.

“Ngapain lo masuk Arkan!!!” Kenzo berteriak murka.

“Ya, gue numpang nginep disini.” Menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Sebelum menjawab Kenzo menaikan selimut yang melorot tadi, ia tidak ingin aset miliknya diliat Arkan.

“Sayang, jangan di buka ya selimutnya.” Kenzo mengencup kening Risa.

Kenzo bangun dari tidurnya, dan melempar bantal ke arah Arkan.

“Punya kamar sendiri kan?” Kenzo menatap Arkan dingin.

“P-punya.” Sungguh abangnya ini membuat dia mati kutu.

“Balik ke kamar sendiri sana.” Usir Kenzo.

“Yakali mau di lanjut bang, udahlah itu bumil juga udah cape. Mending gue numpang tidur di sini.”

“Di bawah.”

“Oke, ayo anter bawa selimut sama bantal.” Menyebalkan sekali Arkan ini.

Kenzo mengatar Arkan untuk membawa selimut milik adiknya itu. Namun saat di tengah perjalanan, Kenzo rasa menjaili Arkan bukan hal yang buruk.

Di ruang keluarga ada mukena putih milik sang mamah, ia mengambil itu secara diam-diam. Untung tadi dirinya mengambil hp.

Kenzo mulai memasang mukena itu, dan menyalakan flash di hp, lalu ia arahkan ke arah mukanya.

“Mass....” Bisik Kenzo. Arkan melirik ke arah belakang.

“Anjing, Astaghfirullah Ya Allah. Heh lu siapa markonah, Aduh ini si BangKe kemana juga. Bukanya jagain adeknya.”

“Hihihihi.” Kenzo memasang wajah seramnya.

“Aduh mbak, ampun mbak. Mbak boleh minta apa aja asal jangan ganggu saya deh.” Rasanya Arkan ingin menangis sekarang. Ia pipis di celana.

‘Lah ini bau apa?’ Batin Kenzo.

Kenzo melirik kearah bawah, Arkan ternyata ngompol. Astaghfirullah adiknya ini.

“Bau woi.” Gagal sudah penyamarah sebagai Miss K.

“Wht?! Lo anjir banget lah. Ngerjain adik sendiri.”

“Udah cepet ganti tu celana, gue mau lanjut tidur.”

Arkan berganti celana di kamar mandi milik dirinya dan membawa guling, bantal serta selimut ke kamar abangnya.

“Tunggu di sini.”

“Sayang, pake baju dulu yuk.” Kenzo menepuk pipi Risa pelan.

“Kenapa.” Suara serak Risa.

“Arkan bobo di sini, kamu pake baju dulu ya. Ini punya ku aja.” Memang saat tadi mengantar Arkan, Kenzo hanya memakai kolor.

“Udah, boleh lanjut bobo?” Risa memeluk tubuh Kenzo dengan erat.

“Ar, masuk.” Teriak Kenzo mengagetkan Arkan yang ketiduran di luar.

“Idih malah lanjut tidur dia.” Arkan melirik Risa.

“Terimakasih sudah menampung anak yang sangat tampan ini.” Arkan mulai membereskan tempat tidurnya.

“Dah tidur lo. Udah malem ini.”

“Enak banget tidur bisa peluk cewek.” Arkan Iri.

“Brisik.” Ujar Kenzo dingin.

◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍
TBC.

satu hari 2 part?
bisa kali ya, tapi godaan tt😭
emng bnr klo mo buat cerita
hrus g punya kuota dulu, hiks....

SEE U NEXT CHAPTER

MY HUSBAND [END]Where stories live. Discover now