TANPANYA

10K 225 8
                                    

                       PART AKHIR
              MAAF CUMA SEDIKIT
                HOPE U ALL LIKE IT
                   HAPPY READING

baca doang vote engga

◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍

Clarisa tumbuh menjadi gadis kecil yang manis. Risa tidak kekurangan kasih sayang, semua keluarga menjaganya.

“Pah, ayo bangun. Aku harus sekolah.”
Usia Risa kini 5 tahun.

“Sebentar lagi sayang, Papah masih ngantuk. Kalo mau kamu minta anter sama om mu.” Kenzo membelakangi anaknya.

“Yaudah, Papah bobo aja. Tapi nanti aku mau pulang sama Papah ya.” Anaknya ini dulpikat mendiang istrinya sekali.

“Hati-hati di jalannya. Bilang sama om mu jangan ngebut.” Kenzo mencium kening Risa, dan melanjutkan tidurnya.

“Om....om,” Clarisa berlari di tangga.

“Jangan lari, sayang. Ada apa hm?”

“Ayo anter berangkat sekolah, nanti om dapet satu cium dari aku.”

“Let's go, Cantik.”

Arkan mengedarai mobil dengan pelan, ia ingin menikmati waktu dengan tuan putrinya.

“Om, besok aku Papah mau ke makam Mamah. Om mau ikut gak?” Tanya Risa antusias.

“Ikut dong.” Arkan tersemyum, ingatan Arkan kembali ke masa lalu. Risa, ponakan nya itu sama seperti mediang mamahnya. Selalu antusias dalam segala hal.

“Sa, kalo Papah kamu punya istri baru gimana.”

“Mamah aku cuman Mamah Risa. Aku gak suka kalo punya Mamah baru.”

“Mau denger cerita gak?” Arkan menggalihkan pembicaraan.

“Boleh...” Risa menatap Arkan.

“Dulu waktu hamil kamu, Mamah kamu minta opa buat di botakin rambutnya. Terus oma marah, oma gak mau rambut opa botak.” Arkan menatap Risa sekilas dan kembali fokus kedepan.

“Coba aja Mamah masih ada,” Risa tersemyum tipis.

“Sudah sampai tuan putri, saatnya anda bersekolah.” Arkan membukakan pintu.

“Aku sekolah dulu om, dadah.” Saat akan pergi tangan Risa di tarik oleh Arkan.

“Kiss?”

“Lupa, hehe.”

CUP.

“Pulang nanti om jemput?”

“Papah aja.”

Arkan kembali mengedarai mobil ke rumah Bundanya, sekarang Kenzo tinggal di sana. Agar Risa ada yang mengurus saat ia kerja.

“Bang, gue masuk.” Arkan membuka pintu.

“Kenapa?”

“Nanti sore gue ikut.” Arkan mendudukan bokongnya.

“Udah lima tahun, lima tahun lo ditinggal sama dia.” Mata Kenzo memanas.

“Gue kangen sama dia, Ar. Mungkin gak sih kalo gue bisa ketemu dia lagi?”

“Gue gak tau bang.” Arkan melirik kearah samping.

                             ✨✨✨

Kini mereka sudah berada di kawasan pemakaman, Kenzo melepas kacamata hitamnya.

“Ayo sayang, mau Papah gendong?”

“Aku udah besar Papah, lagian aku malu mau ketemu sama Mamah kok di gendong.” Risa berjalan meninggalkan dirinya.

‘Anak kita tumbuh menjadi gadis yang kuat, sayang. Akan ku pastikan dia tidak kekurangan kasih sayang sampai besar nanti.’ Tatapan Kenzo lurus, menatap punggung anaknya.

“Assalamualaikum Mamah, apa kabar? Mamah, kenapa sekarang gak datang di mimpi Risa lagi? Risa kangen sama mamah. Apa karna Risa nakal ya? Risa janji mulai sekarang Risa akan jadi anak baik, Mamah jangan lupa datang ke mimpi Risa ya. Karna cuma itu jalan yang bisa buat Risa ketemu Mamah, Risa sayang Mamah.” Anaknya itu mengencup nisan istirahat dengan tersemyum.

“Risa tunggu di sana ya? Papah mau bicara sama Mamah dulu.” Kenzo menujuk pohon yang rindang dengan daun.

“Okee.” Risa berlari ke arah sana.

Risa mendudukan bokongnya di akar yang besar, ia melihat sekeliling. Di arah barat Risa melihat ada cahaya yang sangat terang.

Cahaya itu mendekatinya, perlahan pudar dengan sendirinya. Risa melihat perempuan di balik cahaya itu, menggunakan baju putih yang sangat bersih.

“M-mamah?” Risa terbata-bata.

“Risa disini jaga Papah ya, Mamah di atas sana nunggu kalian berdua, semoga suatu saat nanti kita bisa kumpul bareng-bareng.” Mamahnya itu tersemyum, sungguh perempuan di depannya sangatlah cantik.

“Risa ikut Mamah boleh? Risa cape di sekolah selalu di ledek gak punya Mamah.” Keluh Risa.

“Nanti ya sayang, kamu harus sabar hadepin mereka. Mamah yakin kamu bisa, Mamah pergi ya.” Mamahnya perlahan pudar dari hadapannya.

“Risa ayo pulang.” Arkan menyadarkan.

“Iya om.” Risa pulang dengan wajah tersemyum-senyum. Ada yang aneh dengan anaknya itu.

“Risa seneng banget kayanya,”

“Mamah cantik ya pah,” Risa berbicara dengan wajah berseri-seri.

“Tadi waktu Papah bilang aku harus nunggu di pohon yang banyak daunya. Aku liat Mamah, Mamah senyum ke aku, Pah.” Risa bercerita antusias.

“Aku sayang Mamah, dan Papah.” Risa memeluk tubuh dirinya dengan erat.

Sekarang yang akan ia cari di dunia hanya kebahagian sang anak. Ia akan fokus kepada anaknya, Kenzo akan membesarkan Risa dengan kasih sayang yang cukup.

“Aku tau, aku bukan cinta pertama mu. Tetapi aku bersyukur, aku yang menjadi cinta terakhir mu. Meskipun baru mengenal dirimu satu tahun, aku bahagia bisa menjadi belahan jiwamu.
Terimakasih sudah melahirkan putri yang cantik seperti dirimu. Tenang disana istriku.” Kenzo menutup matanya, menikmati pelukan erat yang anaknya berikan.
   
◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍◍

Alhamdulillah cerita ini bisa selesai dalam 4 hari, seneng banget🤩

kasian Ken jadi duda,
duda tampan kaya raya🥵

MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang