e n a m

157K 19.3K 2.9K
                                    

Target followers 52K yok!! 😎

Follow AloisiaTherin

Hi! Cici is here!!

Maaf ya nungguin lama 😿 akhir akhir ini aku banyak pikiran karena beberapa hal.. Maaf banget..

Tapi terimakasih kalian sudah setia sama cici ya 😻😻

🦛🦛🦛

"Papabi! Joiyin udah cangtik beyum?"

Joilin menarik celana boxer Bian, menyuruh pria itu menunduk, menatap ke arahnya.

Bian menarik celananya ke atas. Joilin terlalu kencang menariknya, membuat celana yang dipakainya melorot.

"Joilin, lain kali kalau manggil papa pegang tangan aja. Jangan melorotin celana papabi." Tegur Bian.

Joilin berdecak. "Biacanya juga Joiyin perlolotin ceyana papabi tuh!"

Bian berjongkok, menyamakan tingginya dengan sang putri.

"Kan sekarang di rumah ini ada Anya."

Joiyin terdiam, "yaudah, si Nyanya di usirl aja!"

Bian menghembuskan nafas panjangnya.

"Joilin udah cantik kok," Bian mencolok hidung Joilin dengan gemas.

Joilin seketika tersipu malu. Ia tersenyum sangat lebar, menampilkan gigi gigi kecilnya.

"Mirip kayak mamah ndak, cantikna?" Tanya Joilin lagi.

Bian terdiam sebentar, sebelum kemudian mengusap puncak kepala Joilin dengan gemas.

"Papa mau panggil Anya dulu." Ujar Bian, meninggalkan Joilin yang menatap Bian dengan pandangan sedih.

"Joiyin nggak cangtik kayak Mamah, ya?"

***

"Anya," Bian memanggil Anya yang sedang asik mengelus Monyong, bebek milik Joilin.

"Iya Pak?" Anya berbalik, dengan Monyong yang ia letakkan ke dalam saku bajunya.

Bian melirik ke arah Monyong yang selalu menunduk, jika ditatap tajam oleh Bian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bian melirik ke arah Monyong yang selalu menunduk, jika ditatap tajam oleh Bian.

"Teman teman saya mau kesini sebentar lagi. Tolong buatkan camilan dan siapkan minuman."

Anya mengangguk cepat. "SIAP PAK!"

"Dan dia," Bian menunjuk ke arah Monyong.

"Kurung di dalam kandang. Jangan sampai dia buat kericuhan." Bian sempet memberi tatapan tajam pada Monyong.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now