d u a p u l u h t i g a

103K 12.7K 5.2K
                                    

Hi! Cici is here!

Gimana? Kangen Bian gak?

Ini panjang banget! Harusnya bisa dibuat 2 part! Jadi anggap aja kata maaf keterlambatan update 🐭

Ehm, harap hati hati di chapter ini ya 🙈

Next chapter kome 5K nieh! Bisa yok!

🦛🦛🦛

“Panggil Bi dulu!” pinta Bian. Tangannya masih melingkar erat di pinggang ramping Anya dengan kepala mendongak ke atas, menatap wajah Anya dengan melas.

“Apaan sih, geli tau nggak!”
Jawaban Anya berhasil mengundang cemberut di bibir merah Bian.

Sebenarnya Bian kalau seperti ini nampak menggemaskan di mata Anya.

Bagaimana tidak, pria yang biasanya cuek dan bodo amat itu kini malu malu manja di depannya.

“Malu ih, udah punya anak, kelakuan masih kayak gini.” Ledek Anya, membuat Bian mengigit lengan Anya pelan.

“Ah! Jangan di gigit Bian!” pekik Anya.

Bian tersenyum lebar. “terserah mau panggil apa aja deh, asalkan jangan pak lagi.” Kekehnya.

Anya hanya tersenyum kecil sembari mengelus rambut lembut Bian yang ikal.

“Jangan manja manja, ribet ngurus dua bayi.” Tegur Anya, membuat Bian menghembuskan nafas panjang.

“Kamu ikhlas nggak sih nikah sama aku? Apa cuman aku doang yang mulai cinta sama kamu?” cerca Bian.

“Ikhlas lah, lagi pula siapa yang enggak seneng nikah sama duda kaya raya, ganteng lagi. Terjamin sampek tua tau, hidup aku.”

Bian menampar pantat Anya dengan gemas. “Kok gemesin sih jawabannya.”

“Heh! Heh! Heh! Belum sah udah pegang pegang pantat! Enak aja!” Hardik Anya dengan mata melotot.

“Kan seminggu lagi kita nikah.”

“Ngebet banget sumpah astaga.” Anya melepas tangan Bian yang melingkar di pinggangnya. Ia memilih untuk duduk di sebelah Bian.

“Kamu tau? Jamal udah berani deketin kamu. Kalo Jamal nggak deketin kamu, nikah bulan depan juga nggak masalah.” Tutur Bian dengan kesal.

“Kenapa jadi merembet ke Jamal?”

“Jamal itu ganteng! Saingan aku di kompleks ini! Bedanya aku duda idaman, dia perjaka incaran.”

Perkatan Bian barusan berhasil mengundang tawa renyah dari bibir Anya.

Duda satu ini memang deh! Kalo nggak bikin kesel, ya bikin ngakak!

Mana ada ia tertarik sama Jamal? Ya walaupun Jamal ngganteng sih, tapi dia kan tukang sayur..

Salah satu tujuan hidup Anya adalah mejadi kaya raya tanpa usaha, dan sepertinya Bian yang berhasil mencapai kriteria itu.

Anya hanya menampilkan ekspresi nyinyir, membuat Bian nyengir.

“Capek.. Udah lama aku enggak nyetir jauh.” tiba tiba Bian mengeluh, membuat Anya merasa kasihan.

Sepanjang perjalanan tadi hanya ada keheningan. Itu karena dia gugup kembali bertemu kedua orang tuanya, dan takut akan respon kedua orang tuanya saat tau putri gadisnya Ketika pulang membawa kabar akan menikah dengan duda.

Untungnya saja, kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Bahkan sekarang Joilin sudah berhasil akur Bersama kedua orang tuanya. Hal yang langka bagi Anya, karena orang tuanya itu termasuk golongan orang yang anti ribet.

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang