d e l a p a n

146K 18.7K 6.2K
                                    

Hi!! Cici's here!

Jangan lupa follow AloisiaTherin

Kalian boleh ss ini dan share di story ig kalian loh! 😍

Jangan lupa follow ig cici dan tag cici disana ya! @aloisiatherin

🦛🦛🦛

Joilin melirik sinis Anya yang asik memainkan rumput di halaman rumah.

"Untung rlumah Joiyin gak jadi abu!" Sindir bocah kecil itu.

Anya seketika memejamkan mata sembari mengigit bibir dalamnya.

Bayangkan saja, sudah hampir setengah jam Nyonyah Kanjeng Ratu Ndoro Nyai Joilin mengomelinya habis habisan.

"Pyuh, untung caja Joiyin dan cemua anggota keluarlga Joiyin celamat!"

"Makyum, namanya juga gembeyl, gabisa masak pakek komprol gas."

"Aduh, gala-gala asap, kepaya Joiyin pucing!"

"Untung saja Monyong tidak mati."

"Demi dewa dan ayam cemesta, Joiyin tidak akan perlnah bisa memaafkan pelaku!" Ujar gadis kecil itu sembari melirik sinis Anya.

"Lo anak siapa sih." Saking kesalnya, Anya sampai pakai kata lo-gue.

"Anak Papabi yang paying cemok dan montok dan cangtip dan gemoy." Jawab Joilin centil.

Sungguh, jika Joilin merupakan keponakannya, sudah bisa dipastikan Anya akan mendaratkan satu jeweran di telinga kanannya.

"Pak Bian... Joilin ngeledek saya dari tadi." Anya merengek ke arah Bian yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Bukannya kalian berdua sedang bercanda ya?" Sahut Bian, kemudian menyalakan rokoknya.

"Pak Bian..." Anya merengek kesal. Ia menjambak rambutnya sendiri.

Gak anak gak bapak sama aja! NGESELIN!

"Papabi, kalo sampek dia jadi cayon mama Joiyin, cih—" Dengan dramatis Joilin berdecak.

"HANCURL DUNIA! HANCUL!" Lanjut Joilin dengan dramatis.

Anya memejamkan mata dan menarik nafas panjang.

"Joilin, gak usah pakek muncrat, bisa nggak?" Anya tersenyum paksa, menatap anak asuhnya yang mengelap bibir.

***

Bian memperhatikan Anya yang sedang memandikan Joilin menggunakan selang di halaman depan rumahnya.

"Joilin! Jangan nyipratin Nyanya air. Nyanya udah mandi." Anya merengek kesal.

Bagaimana tidak kesal, Joilin dengan sengaja membuat baju Anya menjadi basah.

"Bau kamu macih bucuk!" Ujar Joilin dengan julid.

"Wah wah wah wah! Ini anak emang minta gue blender kali ya!" Anya berusaha untuk tidak mengumpat.

"Bocil cekci dan montok kayak Joilin kok di blendel cih! Harlusnya di belai dong!" Sahut Joilin ketus.

Anya mendelik mendengar perkataan Joilin. Ia segera berjongkok.

"Siapa yang ngajarin belai belai gitu?" Tanya Anya sembari berbisik.

Joilin menole ke belakang. Kemudian ia menunjuk ke arah Bian.

"Kemarlen Papabi telepon telus ngomong belai belai gitu, Nyanya." Ucap Joilin dengan begitu polos.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now