Addicted to Love | 10 • New York

2.5K 335 292
                                    

Hola! Akang Rome UPDATE!
Cus! Baca, komen + Vote yang banyak, ya.
Happy reading. Semoga suka.

•••

Playlist :
Kaleo - Way down we Go


______


"Jangan halangi aku, Rome. Aku harus pulang," teriak Asia di pagi hari. Merusak suasana indah di sudut kota kecil Malaga yang indah.

"Kau tidak bisa melakukan ini."

"Why, Rome? Jelaskan padaku kenapa aku tidak bisa?" Asia menegapkan pandangan. Menatap kilat tatapan Rome yang membekas. Asia tunduk sejenak, pada luka di bibir pria itu. Namun, wanita itu bungkam. Tak bereaksi sedikitpun. Sungguh, harapan Rome untuk menarik perhatian Asia gagal.

"Kita masih dalam suasana bulan madu," jelas Romero.

"Bulan madu? Ku rasa kau harus menarik kata-kata itu, Rome. Karena yang kita lakukan di sini bukan hal semacam itu. Minggir! Aku harus pulang ke New York dan bekerja," dengus Asia. Menelan ludahnya kasar.

"Apa maksudmu?" Romero menyipitkan pandangan. Melihat Asia lebih dekat.

"Perlu ku perjelas?" Tanya Asia, mengangkat salah satu alisnya. Menatap Romero penuh tekanan. Pria itu goyah, terpaksa mundur selangkah. Sigap Asia mengambil sikap. Bergegas menyingkir untuk merapikan kembali barang bawaannya. Akan tetapi, Romero alih-alih menarik pergelangan tangan Asia. Menahan dengan cengkeraman kuat.

"Asia, please!" pinta Romero datar.

"Kau bisa tinggal bersama kekasih mu di sini selama kau mau. Tenang saja! Aku tidak akan mengatakan apapun tentang mu pada siapapun.”

"Anastasia Wayne, " panggil Romero, membuat Asia lekas menarik lengannya dan bergerak menjauh.

"I'm not Anastasia Wayne. I'm Anastasia Lockwood," sebut Asia pasti. Kemudian meraih white minibag miliknya dan melangkah menuju pintu.

"Apa kau berpikir pernikahan kita hanya sebuah lelucon, Asia?" Teriak Romero, lantang terdengar. Pria itu berbalik arah, menatap tajam Asia. Sialnya, Ariadna turut berdiri tegap, tepat dihadapan wanita itu. Saling memandang sinis.

Have fun!” ucap Asia, tersenyum palsu. Lekas menarik napas panjang dan melarikan diri.

“Dia pergi? Baguslah. Kalau begitu kita akan punya banyak waktu untuk bersama. Owh. Ada apa dengan wajahmu sayang? Siapa yang melakukan ini?” Tanya Ariadna cemas. Berusaha mendaratkan tubuh pada Romero dan memeluk pria tersebut.

“Jangan menganggu ku, Ari.” Romero mendengus. Mendorong Ariadna menjauh.

“Apa ini, Rome? Apa kau benar-benar berusaha membuangku?” cebik Ariadna. Lantas membuat Romero menghela napas panjang.

“Kenapa kau tidak memahami perkataan ku, Ariadna?”

“Sebaiknya kita pergi dari sini untuk melihat-lihat.”

“Ariadna, tolong pergilah!” tegas, Romero memerintah. Sambil merentangkan tangan menuju jalan keluar.

“Aku tidak bisa,” keluh Ariadna sesak.

“Ari...”

I love you, Rome,” sela Ariadna. Memberi sekilas tatapan menyedihkan ke arah pria itu. “Tolong! Jangan perlakukan aku seperti ini. Kau berjanji untuk melakukan apapun untukku. Remember?”

Addicted to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang