Addicted to Love | 14 • Gift

2.3K 301 78
                                    

Hola! Ayang Rome UPDATE! Komen yang banyak, biar makin syemangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hola! Ayang Rome UPDATE!
Komen yang banyak, biar makin syemangat.
Pencet bintang di sudut kiri juga, ya.

Semoga suka. Happy Reading.

•••

Playlist :
Isabel Larosa - I'm Yours


_______


Jika kenangan adalah sejarah penting bagi manusia. Maka menurut Asia, kisahnya bersama Romero tragis, dan pernikahannya adalah rasa sakit.

Sejujurnya, Asia tidak pernah tahu alasannya begitu membenci Romero. Ia melupakannya. Menaruh pria itu jauh di masa lalu. Namun, saat melihat betapa baiknya kehidupan Romero bersama Ariadna. Sungguh, luka itu terasa membekas. Asia berpikir, bahwa dunia ini lebih banyak di isi oleh orang-orang jahat.

Tidak adil!

"Mulai hari ini, tempat ini akan menjadi ruangan mu."

Dengan jantan, Rion Marve berkata. Menempatkan Asia di posisi kanan tubuhnya yang tegap. Tatap matanya yang teduh, jelas mendominasi ruang serba putih itu.

"Kau yakin? Apa pendapat Mr. Bederof tentang hal ini?" Asia berdecak.

"Kau tidak perlu mencemaskan apapun. Dia setuju, selama perusahaan diuntungkan, dan kau menguntungkan." Rion tersenyum miring.

"Kau tahu, aku bukan SEO spesialis. Tugasku selama di sini hanya mengumpulkan audiens, wawancara tertutup dan menyusun profil perusahaan untuk ditampilkan ke media social." Asia menekuk bibirnya dalam-dalam.

"Tenang saja, Asia. Tugasmu masih sama. Perbedaannya adalah, sekarang kau bukan lagi social media specialist di sini, tapi kau akan menjadi asisten Apprain Inc milikku."

"Asisten? Mr. Marve, maaf. Aku tidak mengerti maksudmu." Asia menekuk keningnya dalam-dalam.

"Kau akan memantau perusahaan cangkang milikku di sini, Asia. Dan hanya antara kau, Mr. Bederof dan kau yang tahu."

"Apa kau menghindari pajak Apprain Inc, Mr. Marve?" Tanya Asia. Membuat langkah pria itu mendekat.

Rion mengangguk. Melempar senyum datar.

"Jadi, kau ingin aku berlagak seperti social media specialist, sementara memantau perusahaan cangkang milikmu?"

"Mengesankan. Kau sangat memahami maksudku. Jadi, tentu saja kau tahu kenapa lau butuh ruangan di sini, 'kan?"

Addicted to Love Where stories live. Discover now