Addicted to Love | 46 • Court

1.6K 237 24
                                    

Hola! Romero Asia DOUBLE UPDATE! Komen yang rame dan jangan lupa pencet vote, yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hola! Romero Asia DOUBLE UPDATE!
Komen yang rame dan jangan lupa pencet vote, yaa.

Happy reading.

••••

“Romero,” senyum di wajah Asia terhias merekah, cantik, lebar kemerahan. Jelas ia menatap, menyatukan kontak mata.

Little red,” sigap, Romero membalas. Merengkuh erat tubuh wanita itu dalam dekapannya.

“Selamat, kau berhasil.” Asia mengulum bibir. Membuat Romero lekas mengangguk, mengusap lembut perut wanita itu, dan menunduk untuk mencium nya.

“Semua ini berkat kau dan Katherine,” tatap Romero, pada seorang wanita lainnya, mendekat dengan senyum pasrah. Asia sigap menoleh, menemukan sumber kekuatan Romero untuk melawan Rion Marve di persidangan.

Dua bulan terakhir, Romero benar-benar mengusahakan untuk memberi pelajaran pria itu, dan hasilnya, Rion di vonis sepuluh tahun penjara atas tuduhan percobaan pembunuhan, pemerkosaan dan pemaksaan aborsi. Selama penyelidikan, polisi menemukan beberapa pelanggaran berat yang dilakukan Rion Marve. Singkat memang, namun setidaknya Romero berpikir Asia aman dalam beberapa tahun.  

Thanks, Kate.” Asia mengulum bibir. Menatap wajah wanita itu lekat.

“Ya.” Katherine mengangguk. Menatap perut Asia yang membengkak. “Berapa usianya?” Tanya Katherine, menatap lekat Asia.

“Dua puluh tiga minggu,” jawab Asia pelan.

“Andai aku lebih kuat sepertimu, Asia. Mungkin, anak itu masih ada padaku.”

“Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Kate. Aku bertahan karena mu,” celetuk Asia tegas. Mengepal kedua tangannya.

Katherine menghela napas, datang meraih tangan Asia. Ia tersenyum, menggenggam jemari wanita itu rapat. “Kau akan menjadi ibu yang hebat, Asia.”

“Kate...”

“Aku akan pergi dari New York. Tidak ada jaminan keselamatan ku di sini, Rion mungkin bisa melakukan apapun terhadapku.” Katherine menelan ludah. Menatap sekilas pada Romero.

“Kau akan pergi? Kemana?” Tanya Asia.

“Kemanapun, asal Rion tidak akan menemukan ku lagi.” Katherine mendongak. Menyeka tipis air mata yang mendadak jatuh.

“Biarkan aku membantu,” kata Romero.

“Tidak. Kau tidak punya kewajiban untuk membantu.” Katherine menolak tegas. Bergerak melepaskan diri dari Asia.

“Aku harus pergi, pesawat ku berangkat dua jam lagi,” jelas Katherine. Tampak bersiap meninggalkan seluruh rasa sakitnya. Sungguh, ia benci kota ini, kota penuh kepalsuan.

Addicted to Love Where stories live. Discover now