22 - Permohonan dan Keputusan

12 1 0
                                    

Semalam gerimis turun cukup lama. Udara di luar terasa lebih dingin dari biasanya. Mia masih meringkuk di balik selimut bulunya. Ia baring miring ke sisi kanan, menatap lukisan pemberian Evan yang digantungnya sebelum tidur tadi malam. Senyumnya di lukisan itu berkilauan di bawah penerangan lampu kamar berwarna senja. Meski tidak bisa menerima cintanya, Mia bahagia melihat sosok Evan yang sesungguhnya telah kembali. Sangat melegakan mengetahui lelaki itu berhasil melewati masa-masa sulitnya. Namun, barangkali dia melukainya lagi. Andai saja mengalihkan perasaan ke lain hati semudah bertukar pakaian, Mia tidak perlu lumat dalam perasaan asing yang sangat tidak mengenakkan ini.

Hari-hari selanjutnya terasa lebih berat dari biasanya. Bayangan kekecewaan Evan menghantui tanpa jeda. Ketika melihat lukisan itu lagi, Mia tidak meragukan bahwa dirinya sudah sedemikian hidup di benak lelaki itu. Namun, hal itu tidak lantas bisa melengserkan satu nama yang tanpa letih ia titip di lembar-lembar doa. Ia semakin sering mengunjungi Telaga Teratai, memunguti apa saja yang masih bisa menegaskan, bahwa Dirga pernah bersamanya di tempat itu. Semoga ia lekas kembali, dan mengakhiri kemelut ini dengan permainan biolanya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Dirga dan Mia, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Calon Besanku Cinta Pertamaku [SUDAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora