Sebelas; Tipuan

408 43 1
                                    



"Genggamanmu membuatku melupakan banyak hal. Tentang waktu yang terus berlalu, dan hangatmu yang tak selalu."


***


CINTA itu apa?

Jika mendapat pertanyaan seperti itu, Valeria sudah pasti akan memberikan jawaban sesuai dengan teori yang ia ketahui dan yakini. Karena di luar teori, Valeria tidak pernah benar-benar mengerti apa itu cinta. Valeria juga tidak mengerti kategori seperti apa yang membuat seseorang meyakini dirinya sedang jatuh cinta.

Valeria mengenal cinta dari buku, podcast, film, pendapat orang lain, dan pengalaman yang belum pernah ia alami sendiri. Minimnya pengalaman membuatnya buta tentang hal itu. Seperti yang terjadi sekarang ini.

Pandangan Valeria tertuju pada tangan Doni yang menggenggamnya erat. Genggaman itu tercipta setelah hubungan keduanya resmi berganti dari teman menjadi pacar. Namun, meskipun sudah resmi menjadi sepasang kekasih, Valeria masih belum mengerti perasaannya sendiri.

Bersama Doni, Valeria merasa nyaman. Topik pembicaraan mereka juga tidak pernah habis. Masalah humor tidak perlu ditanya, Doni selalu berhasil membuat Valeria tertawa. Dan sejauh ini, belum ada tingkah laku Doni yang membuat Valeria kesal. Saat Doni mengungkapkan perasaannya pun, Valeria merasa sangat senang. Bukankah itu sudah cukup membuktikan sesuatu?

Menilai dari kecocokan dan debaran jantung yang tak beraturan, Valeria meyakini dirinya sedang jatuh cinta. Alasan itu yang yang membuatnya tanpa ragu mempercayakan Doni sebagai pacar pertamanya.

"Yakin nggak mau aku anterin pulangnya?"

Valeria menunduk malu, salah tingkah hanya karena mendengar Doni mengubah panggilannya dari gue menjadi aku. "Nggak usah, Kak. Aku sebentar lagi dijemput, kok. Terus mau langsungan kerja kelompok di rumah temen," dustanya.

"Yaudah, kalau gitu aku temenin sampai kamu dijemput," ujar Doni.

Dalam kondisi normal, Valeria pasti tersentuh dengan perhatian Doni. Tetapi, Valeria tidak pernah berjodoh dengan segala sesuatu yang normal, karena hidupnya selalu dipenuhi dengan alur tak terduga dan manusia-manusia Ajaib.

"Jangan, Kak..." Valeria memaksakan senyuman. "Mendingan Kak Doni pulang sekarang aja."

"Nggak papa," Doni mempererat genggaman tangannya. "Aku tungguin kamu sampai pulang."

Melihat Doni tampak serius dengan ucapannya, Valeria mulai panik. Ia sudah mencuri waktu cukup banyak, bahkan sampai melanggar kesepakatan dengan Sissy dan Celine, demi tinggal lebih lama bersama Doni. Firasatnya mengatakan keadaan akan kacau balau jika ia tidak kembali sekarang.

Dan firasat itu langsung terbukti kebenarannya sesaat setelah Valeria menyalakan ponselnya. Dalam hitungan detik, ratusan notifikasi chat dan miscall masuk yang sebagian besar didominasi oleh nama Sissy dan Celine. Valeria membaca cepat pesan-pesan tersebut. Meskipun pesan tersebut telah dikirim setengah jam yang lalu, Valeria dapat merasakan seberapa panik kedua sahabatnya yang menanyakan keberadaannya.

Namun, kepanikan yang dirasakan oleh Sissy dan Celine seketika berpindah sepenuhnya pada Valeria setelah membaca pesan terakhir yang dikirimkan oleh Sissy.

———

Sissy

Val, ada Bang Reza sama Bang Leo di Kafe Janji Palsu.

———

"Val, are you okay?" Doni menyentuh pelan kening Valeria yang tiba-tiba berkeringat. "Muka kamu pucet."

Gara-Gara Abang [SUDAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA DAN TBO]Where stories live. Discover now