Kecewa

26 2 2
                                    

Dalam hati, Judy bertanya-tanya, apakah Frey sudah membuka kado yang ia berikan saat itu? Apakah ia sudah mendengar kaset-kaset itu? Apakah dia sudah membaca secarik pesan yang dituliskan oleh Judy di dalam kado itu?

Judy berpikir mungkin sudah. Tapi...mana mungkin. Apa Frey tak mampu menangkap apa yang berusaha ia sampaikan di dalam musik-musik itu?

Dan, rasa penasarannya itu seolah terjawab ketika ia masuk ke dalam kamar Frey—ketika gadis itu bilang dia ingin memberikan sesuatu untuk Judy.

Kepergian Judy untuk pergi ke Stuttgart, tempat di mana kampusnya berada, tinggal tiga hari lagi. Judy sendiri sudah mempersiapkan seluruh barang-barang yang akan dibawanya ke Stuttgart. Sementara itu, Hank sudah berangkat ke ibukota kemarin untuk mengurus keperluan kuliahnya. Hanya tersisa Judy, Frey dan Mitchie sekarang. Dan sebentar lagi, hanya akan tersisa dua gadis itu saja untuk sementara waktu.

Mereka bertiga sudah memberi barang kenangan pada Hank, hitung-hitung agar Hank tak lupa dengan persahabatan mereka selama sibuk mengejar studi di sana. Dan kini, Judy juga akan menerima barang yang sama.

Ia masuk ke dalam kamar Frey, membuntuti gadis itu. Frey berjalan menuju ke meja belajar, dan menarik lacinya, lalu mengambil sesuatu. Ia kembali pada Judy dan menyerahkan benda mungil berbentuk persegi itu.

"Ini," ujarnya. "Aku menemukannya di gudang saat aku bersih-bersih. Entah kenapa foto itu bisa ada di sana, yang jelas aku senang bisa menemukannya. Dan kurasa akan bagus sebagai kenang-kenangan untukmu."

Judy menatap pigura kecil dengan tepi putih itu, dan melihat foto yang ada di balik kaca. Itu adalah fotonya dengan Frey saat mereka masih sangat kecil. Kira-kira umur Judy enam tahun, dan umur gadis itu lima tahun.

Pada saat usia itu, Frey baru saja kehilangan kedua orangtuanya karena sebuah kecelakaan. Gadis itu pindah dari Irlandia dan menetap ke Jerman, ke rumah Neneknya yang berada di sebuah desa di kaki bukit. Yang pertama kali menyambutnya adalah dua bocah laki-laki, dan seorang anak perempuan yang kini menjadi teman terbaiknya.

Mungkin foto itu diambil di pertemuan pertama mereka, ketika Judy, Hank dan Mitchie menyambut kedatangan Frey ke desa mereka.

"Wow, aku tersentuh," ujar Judy melihat foto menggemaskan itu. "Terimakasih banyak, Frey."

Gadis itu mengangguk. Kemudian, Judy mengedarkan pandang ke seluruh ruangan. Ah, mungkin ia akan merindukan ruang kamar ini untuk waktu yang lama. Pemiliknya juga, mungkin.

Ia baru saja akan pergi dari kamar Frey ketika matanya menangkap sesuatu yang asing. Sebuah benda berbentuk kotak yang dibungkus kertas hijau. Benda itu terletak di sudut kamar Frey, terhimpit oleh meja belajar Frey.

Tak percaya dengan apa yang dilihatnya, ia berjalan ke arah kotak itu berada dan mengambilnya. Persis seperti yang ia perkirakan. Kotak itu adalah kado yang ia berikan ke Frey.

Kado itu masih utuh, bahkan seperti belum tersentuh. Sudah agak berdebu. Judy hanya bisa membulatkan mulutnya, tak percaya.

"Frey," panggilnya. "Kau belum membuka ini?"

"Apa?" gadis itu mendongak, lalu menatap ke benda yang kini dipegang Judy. "Apa itu—oh, astaga!"

Frey tersentak kaget, seolah baru menyadari bahwa benda itu ada di sana sekarang. Ia menatap benda itu dan kembali menatap Judy. "Ma-maafkan aku..."

"Kenapa bisa tergeletak begitu saja di sudut kamarmu? Apa kau tak ingat aku memberikan itu padamu? Atau kau tak suka aku memberimu hadiah?"

"Bukan begitu maksudku, Jude. Sungguh, aku lupa...kita terlalu banyak mengobrol hari itu, ingat? Aku meletakkan kadomu di meja belajarku, dan sepertinya kotak itu terjatuh, lalu aku sudah lupa setelahnya. Dan kau baru menemukannya hari ini," Frey menjelaskan, merasa sangat bersalah. "Jude, aku minta maaf..."

Judy tersenyum simpul dan meletakkan kotak itu kembali di meja belajar. Hatinya terasa sesak, namun tak mungkin ia marah mencak-mencak kepada Frey. "Tak apa-apa. Aku mengerti."

Ia segera berbalik dan menuju ke pintu, namun gadis itu mencegatnya. "Kau marah padaku?" tanyanya, matanya membulat dengan raut wajah polos.

Kemarahan Judy seketika sirna melihat ekspresi Frey, namun dia hanya bisa tersenyum. "Tidak. Aku hanya...sedih. Ya, sedih. Rasanya aku mau menangis sekarang karena kau belum membuka kadoku sejak lama sekali."

"Jude, maaf..." bisik Frey. "Aku akan buka hadiahmu sekarang."

"Oh, tidak, jangan di depanku," Judy bergumam. "Kau lebih baik buka setelah aku pergi, dan tolong dengarkan pesan yang hendak kusampaikan di hadiah itu. Aku pulang ya, Frey. Terimakasih untuk foto ini."

Gadis itu hendak mencegatnya lagi, namun langkah Judy sudah terlalu cepat meninggalkan Frey, sehingga membuat Frey menyerah. Ia menghela napas dan duduk di tempat tidur, lalu mulai membuka kado Judy yang terlantar dan baru ditemukan hari ini.

Sementara itu, Judy menyusuri jalan ke rumahnya, mengembuskan napas pelan. Kekecewaan meletup-letup di dalam dadanya. Pantas saja selama ini Frey bersikap seolah tak ada apa-apa. Rupanya gadis itu belum mendengar kaset-kaset yang ia hadiahkan.

Perlahan, matanya melirik ke bingkai foto yang ada di genggamannya. Bibirnya menyunggingkan segaris senyum tipis. Melihat foto itu, Judy menyadari betapa cepat waktu telah berlalu. Sekarang ia akan masuk kuliah, dan pertemuan pertamanya dengan Frey berarti sudah terjadi lama sekali.

Ini bukan pertama kalinya Judy kecewa dengan sikap Frey. Tapi untuk yang ini, rasa kekecewaannya lebih besar. Karena sekarang, ini sudah menyangkut hatinya, dan perasaannya. Rasanya sesak juga melihat hadiah yang ia beli tergeletak begitu saja di sudut kamar Frey, tak diperhatikan dan tampak terlantar.

Judy mengacak-acak rambutnya. Baiklah, Frey pasti sudah membuka kaset itu sekarang. Ia tak perlu khawatir. Kalau gadis itu menangkap kode yang ia berikan, gadis itu akan segera memberi jawabannya cepat atau lambat.

Atau mungkin lebih cepat lebih baik.

Dan semoga saja, gadis itu tahu pesan yang berusaha ia sampaikan.

Pesan yang ia pendam bertahun-tahun di dalam hatinya, dan kini, Judy mengungkapkan semuanya melalui suara para penyanyi itu.

Jude & FreyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant