Terungkap

9 2 1
                                    

Keberangkatan Judy ke universitas adalah lusa, yang mana semakin dekat, dan Frey tak kunjung memberikannya jawaban. Hal itu membuatnya khawatir.

Sementara itu, Frey terus tenggelam dalam pikirannya sendiri, memikirkan pesan yang berusaha disampaikan Judy di ketiga kaset itu. Dalam hati, Frey yakin bahwa itu adalah sebuah bukti pengungkapan perasaan pemuda itu padanya, tapi bagaimana jika tidak?

Bagaimana bila ia terlalu tinggi harapan? Bagaimana bila ternyata pesan yang disampaikan sesungguhnya adalah di lagu You Don't Owe Me Dirty Dancing? Pesan bahwa ia harus pergi dari kehidupan Judy sesegera mungkin?

Karena kebimbangan itulah, Frey menolak untuk bertemu dengan Judy. Ia menghindari pemuda itu di hari-hari terakhir sebelum keberangkatan. Sesungguhnya, Frey hanya terlalu bingung.

**

Ponselnya bergetar. Frey meraihnya, dan wajahnya memerah saat melihat bahwa Judy yang mengirim pesan.

Judy: Wah, kenapa sekarang jadi kau yang terlihat marah padaku?

Judy: Apakah kau sudah mendengar lagunya?

Judy: Maukah kau keluar dan beritahu aku jawabannya?

Jawaban apa?! Frey memekik dalam hatinya. Ia mendesah dan mengacak pelan rambutnya, terlalu bingung. Apa Judy sedang bermain-main dengannya sekarang? Membuat permainan konyol agar dia tampak seperti orang bodoh?

Karena tak sanggup menghadapi kebingungannya sendirian, ia menelepon rumah Mitchie. Meminta gadis itu untuk datang ke kamarnya nanti malam. Ia minta waktu khusus untuk bicara berdua saja dengan Mitchie, meski katanya tadi Hank juga mau ikut. Tidak. Ini urusan sesama perempuan.

Mitchie datang ke kamarnya pada pukul tujuh dengan sebelah alis terangkat. "Ada apa sih? Memang urusan penting apa sampai Hank tak boleh ikut?"

Dengan frustrasi, Frey menghela napas dan mengusap wajahnya. "Ini urusan yang sangat penting. Tolong jangan bilang siapa pun. Aku hanya memberitahu ini padamu. Akan kupatahkan lenganmu kalau membocorkannya pada yang lain."

"Iya, iya. Beritahu saja. Memangnya ini pertama kalinya kau mempercayakan ceritamu padaku?" Mitchie mendengus.

Frey menggigit bibirnya. "Janji?"

Temannya mengangguk semangat dengan senyum lebar yang tampak sangat meyakinkan.

Frey menghela napas dan meraih tiga kaset yang terletak di atas tempat tidurnya, lalu menyerahkannya kepada Mitchie, plus dengan sticky-notes yang ditulis Judy. Ia mulai bicara. "Judy menyerahkan ini sebagai hadiah ulangtahunku, dan aku baru mendengarnya. Aku tak mengerti, pesan apa yang berusaha ia sampaikan. Kau tahu maksudku, Mitch...hampir semua lagunya berisi tentang cinta, namun aku tak boleh menggantungkan harapan terlalu tinggi, kan? Ada juga lagu dengan lirik yang agak jahat di beberapa album itu. Menurutmu, bagaimana, Mitch? Apa Judy seperti menyatakan...perasaannya?"

Mitchie tak menjawab. Sebaliknya, dia menatap kaset-kaset itu dengan tatapan tak percaya, matanya membesar. Gadis itu tampak sangat shock hingga tak mampu berkata-kata. Ia memegang ketiga benda itu dengan tangan gemetar.

"Hei, Judy...memberimu ini? Serius?" tanyanya dengan suara bergetar saking semangatnya.

Frey mengangguk. "Ada apa?"

"Astaga, tapi ini..." Mitchie memandang album Nat King Cole yang ia pegang di tangan kanannya. "Astaga, kenapa dia jadi berani seperti ini..."

"Kenapa sih?" tanya Frey jengkel.

"Astaga, Frey...tidakkah kau mengerti?" Mitchie mengulum senyumnya, seolah menahan diri untuk tak berteriak histeris. "Ini semua lagu cinta!"

"Aku tahu. Memang kebanyakan begitu."

"Bukan begitu, aduuuh!" Mitchie tampak gemas. Ia menjerit histeris dan memeluk Frey, entah karena apa. Setelah melepaskan diri, dengan wajah memerah, Mitchie berteriak lantang. "Ini benar-benar pernyataan cinta Judy buatmu, Bodoh!"

"Apa?"

"Kenapa kau harus pakai bingung segala? Segalanya sudah jelas." Mitchie menangkupkan pipi Frey dengan tangannya, membuat Frey harus menyingkirkan tangan Mitchie dari kedua pipinya.

"Dari mana kau tahu?" Frey balik bertanya.

Mitchie kembali duduk di depan Frey, tersenyum sangat lebar. "Oh, astaga. Tak perlu ada petunjuk atau apa pun, Frey. Semua ini, sudah jelas. Kau mendapatkan pernyataan cinta dari teman masa kecilmu sendiri."

"Ap—" Frey tergagap. "Tapi, bagaimana—"

"Dia menyuruhmu mendengarkan Nat King Cole yang paling terakhir. Kau pikir untuk apa? Kesimpulan bahwa dia menyukaimu, dan itu ada di lagu L-O-V-E. Kurasa itu saja. Astaga..." Mitchie menggeleng-gelengkan kepala. "Judy...aku tak percaya..."

Frey tak berkata-kata karena terlalu terkejut. Mitchie mendongak ke sahabatnya lagi, dan kembali nyengir.

"Hei, tahukah kau? Aku tak kaget, sebetulnya. Sudah kuduga ini akan terjadi. Judy menyukaimu sejak lama. Aku dan Hank sudah mengetahuinya. Dan, kurasa, Hank akan senang juga mendengar kabar ini!"

Kontan, wajah Frey merah padam.

Jude & FreyWhere stories live. Discover now