3

257 20 0
                                    

Juli 2017

Istirahat pertama akhirnya tiba juga, Dora berada di barisan terdepan memimpin teman - temannya yang hendak pergi ke tujuan yang sama, kantin.

Kurang beberapa langkah lagi sampai ke tujuannya, tiba - tiba dua orang laki - laki mengamit lengan Dora lalu menggiringnya dengan kekuatan ekstra.

"Ehh... eh apaan sih bang? Gue bisa jalan sendiri kali,makin berasa karung beras gue di tarik - tarik gini" eluh Dora mencoba melepaskan diri

"Mau makan gratis gak? Mau kan lo, udah nurut aja"

Satria dan Sakti membawa Dora ke kantin, lalu mendudukkannya di salah satu meja yang sudah mereka pesan khusus. Di meja itu sudah ada dua orang yang tidak asing di mata Dora. Sahabat kakaknya, Bily dan Bara.

"Hai Sasya" sapa seorang siswa berjenis kelamin laki - laki di sana sembari melambaikan tangan ke arah Dora. Billy Hendrawan tengah tersenyum padanya.

Dora tersipu entah bagaimana rasanya ia ingin meloncat saking senangnya.

Prok. Billy menyatukan telapak tangannya dengan sedikit menepuk sengaja untuk mengalihkan fokus semua orang.

"Jadi gini, karena hari ini hari pertama lo masuk sekolah. Kita mau ada bikin perayaan kecil - kecilan buat lo, lo bisa makan apa aja kita yang traktir" ujar Billy menyatukan telapak tangannya di depan dada, kemudian menaruh kepalanya diatas tautan tangannya. Menggemaskan.

"Eh kita? Lo aja kali kan lo yang punya ide buat ngerayain ini" sahut Satria tidak terima, berhubung uang sakunya sudah di sambar Dora tadi pagi, Satria tidak ingin melubangi dompetnya lebih dalam lagi.

"Yahh... Oke lah biar gue yang traktir" setelah menyelesaikan kalimatnya, terdengar dehaman Bara di sampingnya "Hm.. Gue juga" sambungnya singkat.

"Sasya aja nih yang ditraktir?" celetuk Sakti

"Menurut lo?" sahut Satria yang membuat Sakti otomatis memonyongkan bibirnya.

Makanan datang, semuanya adalah makanan kesukaan Dora, karena Dora termasuk makhluk pemakan segala jadi itu artinya semua makanan adalah makanan kesukaannya.

Billy memasukkan sepotong tahu isi ke dalam mulutnya "Gimana kelas lo Sya? Betah?"

"Ya gitu deh. Betah aja sih, mau dimana aja gue betah asal ada makanan"

Billy terkekeh mendengar jawaban Dora. Dora merasakan ada yang tidak beres sejak tadi, semua tatapan mata khususnya kaum hawa terarah padanya, tidak tahu kenapa.

Dora menilik penampilannya dari atas sampai bawah. Baik - baik saja, tidak ada masalah. Meraba wajahnya, seingatnya tadi ia tidak memoles wajahnya berlebihan, ia hanya menggunakan bedak tipis dan pelembap bibir, itu saja tidak lebih.

Tadi Dora juga mendapati siswi yang bersolek setebal mungkin sekitar 10 cm ditambah lipstik, pewarna mata, merah pipi, cairan hitam yang dipakai di mata entah apa itu namanya. Penampilan siswi itu jauh sangat berbeda dengan Dora, lantas mengapa Dora dipandangi seperti ini?

Dora menyikut lengan Sakti "Bang emang gue gendut banget ya?"

"Hah?" Sakti menoleh tidak mengerti "Liat deh, bedak gue ketebelan ya?"

"Ngomong apasih lo"

"Atau lo sama temen - temen lo ini disekolah buronan ya bang?" tanyanya lagi "Lo kira gue teroris" jawab Sakti seadanya sambil makan

"Ya habis banyak banget yang mantengin kalian dari tadi"

"Mereka ngelihatin lo, ngefans kali" sahut Sakti masih sibuk memotong bakso kasarnya dengan menggunakan sendok.

RASVATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon