11

181 14 0
                                    

September 2017

Setelah keluar dari ruang guru untuk mengumpulkan tugas yang belum sempat ia kumpulkan kemarin. Dora yang hari itu berjalan di lorong sendirian dikejutkan dengan teriakkan yang tidak asing di telinganya.

"Eh kamu ! Spongebob patrick masha larva naruto!!" panggil Bu Tomo sedikit berteriak. Dora sontak menoleh kemudian mendekat "Dora bu"

Bu Tomo menyeringai "Iya itu maksud saya, ini saya mau minta tolong. Kamu antar buku ini ke kelas 11 IPA 1 ya?"

Dora mengangguk dengan kedua tangannya terjulur menerima tumpukkan buku, kelihatannya buku tugas.

"11 IPA satu kan kelas abang gue ya" gumamnya sendiri

Dora melirik jam tangannya, pukul 09.15 itu artinya jam istirahatnya tersisa 15 menit lagi. Dora harus mengantarkan buku-buku ini secepat mungkin, atau ia akan kelaparan di jam pelajaran selanjutnya.

"Setan!" pekiknya tepat di depan pintu kelas yang terbuka. Bara juga terkejut melihat Dora yang tiba - tiba muncul di depannya. Bara mengambil langkah mundur sama seperti yang Dora lakukan.

"E... itu.. apa.. e .. anu... gue... gue.. gue mau..." kata Dora tersendat - sendat. Bara bungkam dengan alis tertaut menyimak.

Dora mendadak salah tingkah, otaknya mendadak kosong tidak ada persediaan kata untuk diucapkan, alhasil Dora menjulurkan tumpukkan buku itu ke arah Bara.

Bara menatap datar sejenak tumpukkan buku bersampul putih yang terarah padanya. Baru setelah mengerti maksud Dora, Bara mengambil alih tumpukkan buku itu. Saat semua buku sudah ada di tangannya, Bara berbalik masuk ke dalam kelasnya mengabaikan cengiran Dora yang kelihatannya mengharapkan ucapan terimakasih dari mulutnya.

"Sialan, dikira gue coklat dikacangin gini?!" gumam Dora lumayan kencang sengaja agar sampai ke telinga Bara. Sebelum laki-laki itu berbalik, Dora cepat - cepat memutar tubuhnya lalu pergi sebelum semuanya kacau nanti.

***

Sampai di kantin, Dora celingak - celinguk mencari salah satu temannya atau paling tidak orang yang ia kenal dengan alasan nebeng tempat duduk. Jam istirahat kurang 5 menit, kantin masih dalam keadaan sesak. Dora harus merelakan tubuhnya ditubruk sana - sini demi mencari tempat duduk.

Beruntungnya beberapa saat setelahnya terdengar pengumuman yang ditujukan pada seluruh kelas 12 untuk berkumpul di lapangan basket karena ada pemberitahuan, entah apa maksudnya.

Dora mendapatkan tempat duduk setelah lelah bergelut dengan keramaian. Dora duduk di bangku kantin paling ujung sendirian sebelum sekawanan tulang berjalan meramaikan mejanya tanpa permisi.

"Eh lo adiknya Sakti ya?" tanya salah satu diantara mereka, kelihatannya seperti apa ya? Babon? Induk? Mbokmbok-an? Oh kalian mungkin menyebutnya bos geng.

Dora mengangguk singkat, beranjak memesan makanan.

"Si Billy jadian sama Ale ya?" tanya gadis berkepang satu saat Dora kembali ke duduknya.

"Lo tuh selain oneng, kudet juga ya ternyata. Kelihatan jelasss bangettt, tuh lihat tuh"

Dora yang tidak diajak bicara, refleks menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin. Billy dengan gadis minuman itu tengah berjalan berdampingan memasuki area kantin.

"Nih ya... kemarin waktu gue gak sengaja lewat lapangan basket... gue ngelihat Billy nungguin Ale latihan sambil bawain minum tau gak lo"

"Gak sengaja apa udah niat" celetuk seorang gadis yang sedari tadi menatap ponselnya.

Pesanan Dora akhirnya datang berbarengan dengan pesanan sekumpulan kakak kelasnya yang nimbrung di mejanya.

"Lagian ya, Dil. Lo kan ikut cheers sama si Ale, jadi lo tau dong. Pelit amat sih bagi informasi, gak rugi juga"

Seseorang bernama Dila itu menghentikan aktivitas mengaduk makanannya, dengan gerakan sedikit membanting sendok dan garpunya "Gue ikut cheers bukan buat nge-gosip atau detektif buat lo. Ngerti?!" jawabnya datar ditambah tatapan yang menusuk. Membuat teman-temannya bungkam seketika.

"Bukan urusan gue juga, mau itu Ale sama Billy, Bona, Bita, Bora, Bola, Bocah, bodoamat gue. Gak penting" tambahnya memutuskan pergi meninggalkan semangkuk mie ayam dengan ekstra bakso sebagai toppingnya.

Dora menatap nanar semangkuk mie ayam yang terabaikan itu sambil mengelus perutnya 'Mie ayam masih muat kayanya di perut gue' gumamnya dalam hati menatap mie ayam dan beberapa pesanannya bergantian.

"Lahhh main pergi aja, woyy mie ayam lo nihh, Dilaa!!"

Kini giliran babon angkat suara "Biarin aja, lagi sensi"

Layaknya se-ekor babon, kata - kata yang keluar dari mulut gadis bernama Kara itu langsung ditelan mentah - mentah oleh para dayangnya.

Saat Billy dan Ale duduk berhadapan di bangku yang cukup jauh dari Dora, kumpulan gadis itu mulai kebakaran jenggot.

"Tuh tuhh... gue bilang juga apa, mereka pasti ada apa - apanya deh"

"Lo inget waktu lomba? Yang mereka ciuman itu"

Dora tersedak mendengar kata lomba diikuti ciuman setelahnya. Kesalahan terbesar yang pernah Dora lakukan.

"Gue yakin itu yang bikin mereka lengket sekarang"

"Siapa juga gitu yang nolak pesona Ale. Cantik iya, pinter iya, ramah iya, baik iya, tajir iya, badan bagus iya, tinggi iya, putih iya, suara bagus juga iya, kapten cheers pula. Gilaaa paket lengkap banget sumpah"

Dora melirik gadis minuman itu, mengiyakan dalam hati ucapan salah satu dayang si babon.

"Kapan ya gue bisa punya badan sebagus Ale. Mana tinggi banget, aduuuu mau diet kaya apa juga gak bakal deh gue kaya Ale. Cantik banget lagi" ujar gadis berkepang satu bertopang dagu.

"Kapan gue bisa punya doi macam Billy, langsung gue plastikin bawa pulang, gue gembok biar gak diambil orang"

"Psikopat!! Untung Billy gak jadi doi lo, kalau jadi gue orang pertama yang bakal demo buat lo putus"

"Sirik aja lo"

"Tapii... gue lihat - lihat cocok juga sih ya. Billy ganteng, Ale cantik. Kebayang anaknya gimana"

"Kalau orang ganteng ketemu orang cantik, lah yang jelek makin jelek dong!! Gak gue gak setuju!"

"Mereka nikah juga gak minta persetujuan lo kaliiii.... Emang lo maknya"

"Pokoknya gue gak setuju, mereka gak cocok, terlalu sempurna"

"Nihh calon - calon nitijen... the next admin lambe ya lo?!" semua tergelak kecuali Dora. Dora hanya memikirkan apa yang baru saja ia dengar. Membuatnya tak lagi fokus dengan arah pembicaraan mereka. Dora merasa ada, entahlah sesuatu yang janggal.

*****
Halooo.... Semoga sukaa 😄 jangan lupa tinggalkan jejak 😳 luv yuu 😘😘

Billy Hendrawan

Billy Hendrawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

RASVAWhere stories live. Discover now