[completed]
Kasus pembunuhan mawar berdarah di lingkungan tempat tinggalnya membuat hidup Jimin mulai tidak tenang. Meskipun korban pembunuhan itu adalah wanita, tetap saja Jimin merasa nyawanya ikut terancam. Apalagi sejak seorang laki-laki bernam...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jimin mengunyah dengan kilat roti isinya. Hari ini ia akan mengikuti interview di salah satu perusahaan. Berkali-kali ia mengucapkan kalimat yang sudah disiapkannya untuk interview nanti. Jimin menatap sesekali jam tangan yang melingkar di lengannya. Masih ada lima belas menit lagi. Sebaiknya ia berangkat sekarang sebelum kereta penuh. Jimin mengenakan sweaternya dan tidak lupa syalnya. Udara masih sama dinginnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Selamat pagi, Jiminie!" sapa Ny. Han yang tengah berdiri di depan pintu apartment dengan dua plastik belanja di tangan. Nampak jelas wanita itu habis belanja.
"Pagi Ahjumma, anda nampak segar pagi ini!" sapa Jimin sambil tersenyum secerah sinar mentari. Tidak heran kalau Jimin seringkali disandingkan dengan kata sunshine.
"Memangnya aku ikan?" Ny. Han membalas dengan jenaka.
Jimin terpingkal sambil mengunci pintu flatnya. Setelah selesai, Jimin berbalik dan ia memekik kecil hingga menjatuhkan kunci flatnya.
Ny. Han yang baru saja akan masuk menahan langkah dan berbalik untuk memastikan keadaan Jimin. "Ada apa Jiminie?" tanyanya khawatir sambil menghampiri Jimin yang masih terlihat terkejut. Ny. Han menatap kemana arah tatapan Jimin lalu beliau tersenyum kecil. "Oh...kau terkejut ya? Jimin, itu Yoongi-ssi yang baru pindah semalam," Ny. Han menjelaskan.
Jimin mengatupkan mulutnya yang entah sejak kapan terbuka.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Maaf jika membuatmu terkejut," ucap Yoongi dingin. Bahkan permintaan maafnya tidak seperti permintaan maaf di telinga Jimin.
Pemuda itu mengangguk namun sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan lelaki yang berdiri di sebrangnya tersebut.
Ny. Han tertawa kecil sambil menepuk-nepuk pelan bahu Jimin. "Kau ini... lelaki tampan begitu masa kau takut, huh?" disela ucapan Ny. Han Jimin mencuri lirik pada pria bernama Yoongi tersebut. Lelaki itu ternyata tengah mengunci pintu flatnya dan setelah dirasa Yoongi akan berbalik badan, Jimin segera mengalihkan tatapannya dan ia bisa mendengar Yoongi mengucapkan permisi dan berlalu.
