[completed]
Kasus pembunuhan mawar berdarah di lingkungan tempat tinggalnya membuat hidup Jimin mulai tidak tenang. Meskipun korban pembunuhan itu adalah wanita, tetap saja Jimin merasa nyawanya ikut terancam. Apalagi sejak seorang laki-laki bernam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin melompat-lompat senang sepanjang jalan. Menghiraukan omelan pejalan-pejalan kaki yang tidak sengaja ditubruknya. Siapa peduli orang lain marah ketika dirinya tengah bahagia? Bagaimana tidak karena ia berhasil lulus di tahap interview dan diterima sebagai pegawai magang di sana. Itu berarti tinggal selangkah lagi hingga dirinya diterima bekerja.
Bruk.
Jimin membulatkan matanya ketika baru saja menubruk seseorang hingga terjatuh. Ceroboh. Ceroboh. Ceroboh! "Ahhh...ma..maafkan saya..." Jimin membungkuk berkali-kali membuat orang ditubruknya itu justru tertawa kecil.
"Ya..aku baik-baik saja," ucapnya sambil bangkit dan mengusap bokongnya yang baru saja membentur jalanan trotoar.
Jimin tersenyum kikuk, dia memang kikuk dan lumayan ceroboh. Jimin segera berjongkok untuk memunguti mapnya yang berserakan, orang yang Jimin tubruk ikut berjongkok untuk membantunya memunguti map dan isinya yang berceceran.
"Big Hit Company? Kau bekerja di perusahaan hebat itu?" tanya sang pria sambil memperhatikan nama map Jimin yang baru saja dipungutnya.
Jimin mengangguk sambil meraih map tersebut. "Trainee sih," lanjutnya sambil tersenyum tidak jelas.
Laki-laki itu mengangguk lalu tersenyum ramah. "CEO perusahaan itu orang yang cukup terkenal, kan?" tanyanya sambil mengerling.
Jimin menatap pria itu aneh. "Huh? Ah iya... sepertinya sih. Aku tidak begitu memperhatikan, hehe."
Pria itu mengangguk-angguk lalu mengulurkan tangannya. "Taehyung. Kim Taehyung"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
