xiii. hyung

377 55 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin terbatuk ketika hidungnya menghirup udara lembab berbau apek di dalam ruangan yang minim pencahayaan tersebut. Ia tengah terbaring di atas sebuah sofa entah sejak kapan. Jimin berusaha mendudukan tubuhnya dan seseorang membantunya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk dapat melihat dengan jelas. "Yo...Yoongi-ssi?" Yoongi tersenyum lega kala Jimin sudah sadar sepenuhnya.

"Aku..."

"Kau sudah aman Jimin," ucap Yoongi.

Jimin menatap sekitar. Ia mendapati Taehyung duduk terikat di pojok ruangan dengan kepala menunduk. Sepertinya Taehyung tidak sadarkan diri.

"Taehyung? Ada apa dengannya?" tanya Jimin gemetar.

"Ia baru saja kupukul setelah membiusmu dengan sapu tangannya." Yoongi menjelaskan.

Jimin menatap Yoongi bingung. "Menyekapku?" tanyanya memastikan.

Yoongi mengangguk. "Aku adalah agen kepolisian yang menyamar untuk menangkap Taehyung-tahanan kami yang kabur dari penjara kami di Amsterdam sejak setahun yang lalu," ungkap Yoongi.

Jimin terbelalak. "APA?"

"Yah... aku sudah beberapa kali mencoba menangkap Taehyung namun dia selalu berhasil kabur. Kebiasaan lamanya untuk membunuh wanita cantik masih ia lakukan. Berbagai cara telah pasukan kepolisian lakukan namun ia terlalu cerdik. Hingga akhirnya aku melihatmu di persimpangan jalan menuju apartmenmu sendirian. Taehyung ada di sana memperhatikanmu. Awalnya aku bingung karena selama ini Taehyung hanya mengincar wanita tetapi saat ia mengekorimu hingga ke apartemenmu selama dua minggu berturut-turut, aku yakin dia akan menjadikanmu target selanjutnya. Aku pun memutuskan pindah ke apartmentmu untuk lebih mengawasimu."

"Tu-tunggu! Tapi pada saat Seohyun terbunuh, aku melihatmu bersamanya sebelum kejadian itu! Dan kau menghilang setelah gadis itu tewas! Kau nampak ketakutan..."

"Seohyun adalah adik sepupuku. Ia bercerita tentang seorang pria mengajaknya berkencan dan aku yakin itu Taehyung. Aku berlari untuk mengabari keluargaku dan kepala timku untuk mengabari kematian Seo. Selama seminggu aku pulang ke rumah keluarga Seohyun di Incheon," jelas Yoongi.

Jimin memegangi pelipisnya yang terasa pusing mendengar penuturan Yoongi. Ia sungguh sulit percaya bahwa Taehyung adalah seorang pembunuh.

"Maaf juga menjadikanmu umpan untuk menangkap Taehyung."

Jimin mengangguk sambil masih memijat pelipisnya. "Aku agak pusing dengan seluruh kejadian ini."

"Kau selamat sampai saat ini Jimin-ssi," ucap Yoongi lembut.

Jimin tersenyum. "Yoongi-ssi? Bisakah aku pulang sekarang? Aku benar-benar lelah."

Yoongi mengangguk lalu menuntun Jimin untuk keluar.

"Eh tunggu. Bagaimana dengan Taehyung?" tanya Jimin sambil menatap sosok Taehyung yang masih setia di posisinya. Terikat dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Petugas lain akan mengurusnya," jawab Yoongi sambil merangkul Jimin untuk membawanya pulang. "Akhirnya semua selesai," bisiknya.

Jimin tersenyum lega.

"Jimin-ssi." Yoongi memanggil.

Jimin mendongak menatapnya.

"Kau boleh memanggilku hyung."

Jimin hanya bisa tersenyum kecil. "Hyung."

At the Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang