viii. setangkai mawar lagi

438 58 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seohyun-ah..." gadis yang dipanggil Seohyun itu tersenyum lembut ketika pria yang menyebutkan namanya itu menggenggam tangannya erat. "Aneh.. semakin hari kau semakin cantik saja," bisik pria itu sambil menarik lebih dekat Seohyun agar merapat padanya.

Seohyun tersipu.

"Seohyun-ah... maukah...maukah kau menjadi milikku?" tanya pria itu sambil menyentuh lembut dagu Seohyun. Seohyun semakin tersipu. Perlahan kepalanya mengangguk. Oh, siapa juga yang bisa menolak pesona lelaki tampan di hadapannya ini?! Bahkan Seohyun seolah mengabaikan fakta bahwa pria di depannya ini baru ia kenal dua hari yang lalu tidak membuatnya mengurungkan niat menerima cinta lelaki ini.

Perlahan pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah Seohyun. Dengan lembut ia memagut bibir Seohyun. Mendorong tubuh Seohyun hingga bersandar di tembok bangunan toko yang sudah tutup di belakangnya.

Seohyun merasakan sesak selagi bibir pria itu masih mengecupnya. Bukan. Bukan karena pasokan oksigen menipis akibat ciumannya tapi akibat sepasang tangan tengah mencekiknya. "Akkkhh...ukhh...aa..aa"

"Kenapa, babe? Bukankah kau ingin menjadi milikku?"

Seohyun meronta. Namun tenaga pria itu jauh lebih kuat darinya. "Kau akan menjadi milikku Seohyun." Cekikan itu semakin kuat. Membuat Seohyun tidak bisa lagi bersuara sedikitpun. Ia pasrah jika ajalnya akan datang saat itu juga.

"Kau akan menjadi milikku di neraka! Gadis cantik harus mati!" ucap sang pria setelah melakukan cekikan kuat. Berakhir dengan tubuh Seohyun tergeletak begitu saja.

Pria itu tersenyum puas lalu meraih sekuntum mawar putih dari kantung jaketnya. Menggores pergelangan tangan Seohyun hingga meneteskan darah lalu melumuri mawah putihnya dengan darah dan menyelipkan bunga tersebut di mulut Seohyun yang menganga. "Selamat tinggal cantik," ucapnya dengan smirk lalu berlalu meninggalkan gadis tidak berdosa itu dalam keadaan mengenaskan di dinginnya malam kota Seoul.

 "Selamat tinggal cantik," ucapnya dengan smirk lalu berlalu meninggalkan gadis tidak berdosa itu dalam keadaan mengenaskan di dinginnya malam kota Seoul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Cr: Google and pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Cr: Google and pinterest)

At the Next DoorWhere stories live. Discover now