12. Dilema

352K 39.8K 38.8K
                                    

FOLLOW INSTAGRAM AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Dilema

Kemarin, Kai marah besar di kantor PLN. Dia memaki semua orang yang bekerja di sana, bahkan mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Kai tidak terima rumahnya jadi berantakan, bahkan rusak atas kejadian kemarin.

Beberapa orang sudah mengingatkan Kai bahwa semua ini bukan kesalahan dari pihak PLN. Justru PLN sengaja mematikan arus listrik agar tidak terjadi korsleting karena amukan hujan badai.

Akan tetapi, omongan mereka tak ada yang diterima baik oleh Kai. Kai tetap pada pendiriannya.

Saat ini Kai berada di rumah. Ia tiduran di sofa sambil memejamkan mata dan meregangkan ototnya yang tegang. Rasanya lelah sekali, ia butuh istirahat namun pikirannya sedang kacau.

Ketika Kai membuka mata, ia mendapatkan sesuatu yang janggal dan mencuri perhatian. Kai beranjak, menghampiri salah satu jendela rumah yang ukurannya cukup besar.

"Pecah!" Kai berseru lantang. "Kenapa nih?!"

Beberapa jam lalu Kai memang meninggalkan rumah untuk menemui Zito dan saat itu jendelanya masih kokoh sempurna. Lalu ia kembali ke tempat tinggalnya dan menemukan kondisi jendela tersebut rusak parah.

"Gue kemalingan? Ada maling masuk ke rumah gue?!" Kai kelabakan, matanya terbuka lebar-lebar. "Bangsat!"

Secepat mungkin Kai lari ke lantai atas menuju kamar. Ia harus memeriksa seluruh harta benda yang berada di sama. Kalau sampai ada satupun barang yang hilang, Kai bisa stress berat!

Tiba di sana, Kai membuka pintu dengan kasar. Ia masuk dan menelusuri seisi ruangan. Posisi beberapa benda berubah, bergeser dan berpindah. Ada yang acak-acakan, ada juga yang rapi.

Kepala Kai makin pening. Dia membongkar lemarinya dan merasa ada yang hilang tapi ia tidak tau persisnya apa.

Rumah semewah ini kemalingan. Sebentar lagi Kai pasti akan menyalahkan sekuriti yang bekerja menjaga keamanan. Bisa-bisa ia mengeluarkan sumpah serapah untuk mereka.

Kai beranjak, dia harus mencari tau siapa orang hina yang masuk ke rumah ini. Sayangnya rekaman cctv error. Layarnya hanya garis dengan latar gelap.

"SIALAN!" pekik Kai.

Kai menendang meja, lanjut menghancurkan benda di sekitarnya. Dia teriak penuh kebencian dan memaki-maki. Dia sangat marah.

Setelah semua ini terjadi, Kai masih belum menyadari bahwa kesialannya datang bertubi-tubi semenjak Alaia pergi. Pergi dengan rasa sakit.

⚪️ ⚪️ ⚪️

Bastian mengajak teman satu gengnya untuk berpesta karena rencananya berjalan mulus. Bastian bersedia traktir mereka di sebuah tempat hiburan.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang