47. Mermaid

220K 25.9K 36K
                                    

jangan lupa bintang dan comment yaa! tolong nanti baca sampe abis, sampe author's note, jangan ada yang di-skip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa bintang dan comment yaa!
tolong nanti baca sampe abis, sampe author's note, jangan ada yang di-skip. thank you!

— HAPPY READING, BABYGENG —

·  ·  ·

 ·  ·  ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

47. MERMAID

Selly menopang dagu karena jenuh menunggu obrolan Zito dan Kai berakhir.

Mereka berada di sebuah ruangan dengan meja di tengahnya. Seperti biasa, Kai memakai kaus tahanan. Pipinya lebih tirus dengan tatapan kuyu yang tak bersahaja. Rambutnya mulai tumbuh panjang sampai menutupi daun telinga.

"Gue cuma mau bilang itu. Alaia nggak bakal dateng sampe kapanpun. Dia trauma sama lo, Kai." Zito berujar.

"Semuanya gara-gara lo sok bikin laporan kayak gini. Makin ribet urusan gue!" Kai memukul meja penuh rasa kesal.

Kemudian Kai menunjuk Zito dan mengacung-acung tangannya dengan sangat tidak sopan. "Lo bikin ancur hidup gue. Lo ngerusak semuanya! Lo lupa kalo dari awal kita pernah cari duit bareng-bareng di laut, demi bisa makan? Bajingan lo, To! Tega banget jeblosin gue ke penjara!"

"Kalo nyatanya lo salah, kenapa gue harus diem? Udah bertahun-tahun gue pantau perlakuan lo ke Alaia. Bukannya lebih baik, malah makin seenaknya." Zito membalas.

"Sebenernya gue capek nanggepin lo karna lo nggak pernah ngerti. Bisanya marah-marah dan nyalahin gue terus. Tujuan gue ke sini cuma buat ngabarin kalo Alaia nggak bakal dateng, jadi lo nggak perlu bahas yang lalu-lalu." Zito membeberkan.

Pria itu beranjak dari kursi dan diikuti Selly. Kai berdiri juga, dia melarang Zito untuk pergi dari tempat ini. Bahkan saking banyaknya pikiran, Kai sampai teriak-teriak serta menggerutu sendiri.

"Lo ga boleh pergi gitu aja!" Kai berseru.

Selly mengernyit. Lalu Zito membalas, "Gue banyak urusan. Kerjaan lagi banyak."

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang