48. Something From The Past

208K 24.5K 28.2K
                                    

48

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

48. SOMETHING FROM THE PAST

Kabut tebal muncul di tengah samudra didampingi awan gelap yang menutup sinar mentari. Makhluk laut memiliki kepekaan tajam terhadap perubahan yang terjadi di sekitar mereka, tak terkecuali Mavi Aozora.

Lelaki itu tengah berenang santai bersama kawanan lumba-lumba saat ia sadari kegelapan datang merenggut cahaya yang menembus laut. Mavi berhenti, ia memadah ke arah permukaan air. Di detik yang sama, para mamalia tadi mengeluarkan suara dan sinyal untuk bersembunyi.

Dari arah bawah, Mavi tersentak melihat beberapa siren muncul dan semakin meringis panik saat mendengar suara mereka yang mengerikan.

Selain siren, mermaid juga berkeliaran namun tak ada satupun yang berani berenang ke arah atas. Memang jiwa siren lebih barbar dibanding mermaid. Dan alasan mereka serempak keluar dari tempat persembunyian karena merasa Dewi Lautan sedang dalam bahaya.

Hanya sekejap waktu, suasana di sini menjadi chaos. Bangsa siren tidak bisa bersikap tenang karena mereka tercipta sebagai pembunuh brutal tanpa memiliki kasih. Sangat berbanding terbalik dengan bangsa mermaid yang begitu mencintai kedamaian dan sekarang tengah berpikir harus melakukan apa.

"Jangan!" Suara Amatheia La Luna alias Alaia menggema, namun wujudnya tak terlihat.

Ia melarang siapapun untuk naik ke permukaan. Geramannya membuat bangsa siren mengurung niat untuk menyerang manusia dan bergegas turun sebelum nyawa mereka dibuat lenyap dalam hitungan detik oleh Sang Dewi.

"Ini urusanku." Alaia berkata tegas.

Sesaat kemudian, mereka bubar dan benar-benar menghilang dari pandangan Alaia. Cewek itu masih sembunyi di kegelapan dan terus mengawasi keadaan di daratan dengan cara mempertajam sensitivitas terhadap apapun yang Langit rasa meski jarak mereka jauh.

Di lain tempat— tepatnya di tepi pantai, Langit dihadapkan dengan situasi yang sangat menegangkan baginya. Lila mendadak nangis sambil bertanya tentang siapa Alaia. Mungkin tak akan menjadi masalah besar bila Lila tidak teriak di depan banyak orang.

"Jawab!" Lila memaksa. "Alaia itu makhluk apa? Kenapa dia punya ekor?!"

Ragas menunduk sambil mengusap wajah dan mengintip untuk lihat tampang terkejut bercampur bingung dari raut orang-orang itu. Langit sempat menegang serta tergagap, tapi kemudian dia berusaha sesantai mungkin agar keadaan tak memburuk.

"Lo halu, ya!" Langit menyeletuk.

"Nggak!" Lila memekik.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang