Eighth ~ Galau

136 10 3
                                    

*Zafran's Home

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Zafran's Home

Zafran merebahkan tubuh lelahnya di sofa ruang tamu rumahnya. Rumah pemuda itu tampak sederhana, namun rapi dan estetik. Kemudian pemuda itu menghela napas yang terdengar tidak kalah lelah dari tubuhnya. Sang Ayah, Agung Firmansyah yang berada di sebelah Zafran menatap putra sulungnya itu dengan tatapan penuh tanya. Tidak biasanya Zafran terlihat selelah itu mengingat sang putra yang banyak tingkah. Namun hari ini Zafran benar-benar terlihat lelah dan tidak bersemangat.

"Kenapa, Fran? Tumben kelihatan lemas gitu?" tanya Agung penasaran. Pria paruh baya itu sedang membaca koran ditemani dengan secangkir kopi panas. Sedangkan yang ditanya justru memejamkan mata menikmati kenyaman sofa yang terasa empuk.

"Nggak apa-apa, Pa. Cuma capek aja ngadepin makhluk yang namanya cewek." penuturan Zafran membuat Agung terkekeh geli.

"Ya Allah jadi kamu galau cuma gara-gara cewek." Zafran merengut. Bukannya menghibur, Papanya itu malah menggodanya.

"Papa apaan sih malah ketawa. Aku tuh lagi curhat."

"Iya-iya maaf. Habisnya kamu lucu sih. Bikin Papa pengen ketawa kan jadinya," Zafran masih mengerucutkan bibirnya, "terus-terus cewek itu bikin kamu kenapa?" Agung semakin penasaran membuat Zafran menghela nafas panjang.

"Cewek ini beda dari cewek-cewek yang biasanya aku kenal, Pa. Dia itu punya daya tarik tersendiri yang ajaibnya langsung buat aku nggak bisa berkata-kata." jelas Zafran sambil terus membayangkan wajah dingin dan jutek Giska.

"Oohh jadi kamu sekarang lagi jatuh cinta nih?" tanya Agung akhirnya paham jika Zafran sedang jatuh Cinta.

"Aku emang ngerasa nyaman sih sama dia. Tapi apa iya itu tandanya cinta?"

"Ciyeee akhirnya anak Papa udah mulai suka-sukaan." Agung semakin menggoda putra sulungnya itu. Zafran jadi malu sendiri digoda terus oleh Papanya.

"Udah ah Pa, nggak usah dibahas. Nggak penting juga." putus pemuda itu final. Agung hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum puas.

"Reyhan mana, Pa?" tanya Zafran sambil celingukan mencari adiknya.

"Tuh lagi belajar di kamarnya." jawab Agung sambil menunjuk kamar Reyhan dengan dagunya.

"Tumben awet belajar. Biasanya nggak tahan pengen PS-an mulu." ujar Zafran sambil tertawa mengejek dengan sikap sang adik yang tidak seperti biasanya.

"Aku denger ya, Kak!" sahut Reyhan dari dalam kamar. Tidak terima dengan perkataan sang kakak. Sedangkan Zafran dan Agung malah tertawa keras mendengar protesan Reyhan. Zafran memang suka sekali menggoda adiknya.

"Katanya mau ikut olimpiade, jadi adikmu itu pengen lebih rajin belajar," Zafran hanya mengangguk-angguk paham, "oh iya, gimana sekolah baru kamu?" tanya Agung begitu teringat dengan sekolah baru Zafran.

"Asik kok, Pa. Aku suka." jawab Zafran sambil senyum-senyum sendiri ketika mengingat Giska yang menjadi alasan terbesarnya betah di SMA Petra. Meskipun ia harus bertemu lagi dengan Dava. Sebenarnya ia senang melihat Dava baik-baik saja, hanya saja hatinya terlalu sakit jika mengingat masa lalu setiap melihat Dava.

Our Youth (On Going)Where stories live. Discover now