03.

1.2K 189 47
                                    


Bara yang menyadari tidak ada bacotan dari Adrian menatap Adrian dengan heran. "Lo kenapa ?" tanya Bara seketika Kenneth,Rey,Sandri,Dan Abra menatap Adrian yang sendari tadi kalem tak berbunyi.

Adrian yang merasa jadi pusat perhatian sahabatnya menatap mereka dengan tatapan seoalah tak terjadi apapun. "Gue gak apa-apa kalian tenang aja gue kuat," canda Adrian kelima orang itu menatap tak percaya kearah Adrian.

"Argh."

Adrian meringis kesakitan sambil memegang kepalanya,perlahan pandangan pemuda itu memburam Adrian pingsan ditempat membuat Bara y

"Ian bangun lo jangan bercanda woi," canda Abra dengan tak berperasaan menendang kaki Adrian tapi tak ada perubahaan apapun dari.

"Bawa kerumah sakit sekarang!"

"Dokter tolong teman saya."

"Kalian harap tunggu disini!" ucap suster.

"Semoga Adrian baik-baik aja," gumam Abra.

"Adrian pasti baik-baik aja," ucap Kenneth dengan yakin.

Ceklek

Seorang pria paruh baya yang mengenakan sebuah jas putih khusus sang dokter keluar dari ruangan yang ditempati Adrian sekarang.

Kenneth dan keempat temanya sontak langsung berdiri. "Gimana keadaan Adrian dok?" tanya Kenneth.

"Maaf sebelumnya kalian teman nya pasien?"

"Saya Kenneth kita sahabat pasien dok," jelas Kenneth.

"Apakah bisa kabarkan kedua orang tua Adrian?"

Kenneth,Rey,Bara,Abra dan Sandri menatap satu sama lain bingung harus berkata apa.

"Diluar kota," timpal Sandri.

Lelaki paruh bayah itu menghela nafas pelan. "Keadaan pasien tidak begitu serius,hanya saja pola makan nya tidak teratur yang menyebabkan dirinya mudah lelah dan akan sedikit sulit untuk melakukan aktivitas berat dikarenakan kondisinya sekarang," jelas sang dokter.

Kelima remaja lelaki itu sontak merasa lega karena tidak terjadi hal serius kepada sahabat mereka.

"Terima kasih dok,"

"Woi Bro."

Pletak

"Dasar bodoh."

3 hari berlalu

Adrian sudah dipulangkan sejak kemarin.

"Gue kangen sama Kakak."

"Kakak," Seketika wanita tersebut langsung memeluk orang yang disebut Kakak0,tapi tidak bisa.

"Kakak kenapa tinggalin Sea, kenapa kak?" Dia Adalah Anneth,Anneth Seandra yang sangat merindukan sosok sang Kakak yang selalu menemani hidupnya suka mau pun duka tapi sekarang sang kakak sudah kembali kepada sang pecipta.

"Kakak juga sayang kamu Sea," ucap Sang kakak. Katakan lah Anneth indigo, memang benar Anneth indigo bahkan dia tau kematian dan masa lalu seseorang hanya melihat nya saja dan memegang tangan orang tersebut.

"Kakak jangan tinggalin Sea, Sea kesepian gak ada kakak disini, Sea sendiri kak, Mama,papa gak peduli lagi dengan Sea, hanya kakak yang perduli dengan Sea." Anneth terisak dengan air mata yang tak henti-hentinya membasahi pipi Anneth.

"Kan ada bang Sam." Andro menatap iba Sea, seandainya dia masih hidup dia sangat ingin menghapus air mata Adiknya.

"Bang Sam dibawa Nenek sama kakek,Sea kesepian kak." Anneth terus menangis tanpa henti.

Indigo Vs Psychopath Where stories live. Discover now