16.

494 139 37
                                    

"Junjung tinggi kejujuran, bukan kebohongan." - SaintLive

•HappyReading•

Sebenarnya Kenneth hanya mencari akal saja. Sebenarnya ia tidak dipanggil oleh pak Bambu melainkan ia mencari mangsa ia sudah haus lebih tepatnya kehausan darah,darah manusia.

Seperti sekarang ia sedang berada digudang sekolah dengan korban yang terkapar lemah,dari perut korban darah menyencer keluar.

Kenneth dengan pisau yang berada ditangannya ia menusuk kembali perut korbanya, sambil tersenyum smirk rasanya ia belum puas untuk menyiksa korbanya.

"Maksud lo apa Neth? Arggh." Erang cowok itu diakhir kalimatnya karena Kenneth kembali menusuknya bukan diperut melainkan dimata korban.

"Gue lagi pengen lihat darah makanya gue sedikit bermain dengan lo tentunya," ujar Kenneth memainkan pisau lipatnya.

Cowok yang bernama Andy yang menjadi korban Kenneth telah menghembuskan nafas terakhirnya. Tentang Kenneth yang memilih cowok itu menjadi korbanya karena ia tak suka dengan lelaki yang bermain wanita.

Andy selalu bermain wanita seenaknya, sebenarnya ia tak terlalu peduli dengan hal ini tapi saat tahu siapa target Andy selanjutnya ia langsung menemui Andy dan bertepatan ia ingin sekali membunuh orang.

Tubuh Andy telah terbagi menjadi beberapa bagian, mata. Kenneth selalu membawa mata korbanya entah untuk apa mata itu yang pasti ia akan menaruhnya ditoples sebagai hiasan tentunya.

Setelah puas mencincang tubuh Andy menjadi beberapa bagian ia merogoh  saku celanya. Sebuah plastik berwarna hitam. Ia,mengisi bagian tubuh Andy kedalam plastik tersebut. Ia, berjalan menuju mobilnya untuk kesuatu tempat tujuanya saat ini membuang potongan tubuh Andy.

Benar-benar psikopat licik,dan juga pintar bukan?

•••

"Pokoknya gue mau kita Quality time,"cerocos Aza.

Keenam gadis tersebut sedang berada disebuah mall. Setelah pulang sekolah mereka langsung pergi ke Mall membeli beberapa pakaian ditempat itu dan, kini mereka berada disalah satu Caffe yang berada di tempat ini.

"Setelah ini kita kemana?" tanya Aya sambil memakan Piza.

"Gue sih, terserah kalian," pungkas Anneth.

"Rumah Anneth yuk," ajak Aya.

Sang pemilik nama sampai terbatuk mendengar perkataan Aya, walaupun kelima orang yang sedang bersamanya merupakan sahabatnya tapi, Anneth tetap membunyikan statusnya dari mereka.

Bila waktunya sudah tepat pasti akan ia beritahukan kepada para sahabatnya kalau ia tidak tinggal sendiri lagi melainkan bersama dua kakak yang terpisah darinya selama beberapa tahun lamanya.

"Jangan kerumah gue," elak Anneth membuat tatapan bingung menarah kepadanya.

"Kenapa?"

"Gue balik lagi kerumah lama dan pastinya kalian susah untuk nyaman ditempat itu," ujar Anneth.

"Maaf gue bohong, " batin gadis itu.

"Yaudah terus kita kemana?"

"Tempat karaoke?" usul Anneth berharap para sahabatnya itu akan menyetujui usulanya.

Indigo Vs Psychopath Where stories live. Discover now