22.

385 103 38
                                    

Anneth, Aurora, dan,Clara semakin mendekat kearah batang pohon tersebut, sesutu yang sama percis seperti manusia. Anneth maju dengan perlahan bulu kuduknya terasa mengangkat badanya juga sudah berkeringat, gugup, takut, penasaran bercampur menjadi satu.

"Hey, Lo siapa?" ujar Anneth pelan, walaupun dia takut tapi, dia terlihat berani. Rasa penasaranya sudah menggilai dirinya padahal bisa saja mahkluk yang berada di belakang pohon tersebut bukan manusiamelainkan mahkluk,maybe.

"Hati-hati Neth," ujar Aurora dan langsung berpindah kesamping Clara, jujur ia masih trauma dengan para mahkluk halus tersebut. Mahkluk dengan wajah yang cukup menyeramkan menurut Aurora. Karena selama ini Aurora belum pernah melihat hal seperti itu.

Anneth yang pensaran pun langsung ingin menggapai baju abu-abu milik sesuatu yang dibelakang pohon tersebut, ia takut tapi, rasa penasaranya lebih besar. Baju yang terlihat begitu familiar menurut nya hingga...

"Bwa." Sosok itu berbalik menghadap Anneth dkk membuat Anneth,Clara,dan Aurora terkejut melihatnya.

"MAMA." Bukan Anneth yang berteriak,bukan juga Aurora yang berteriak melainkan Clara yang notabetnya sama-sama mahkluk sejenis. Ia langsung menarik Aurora untuk berlari, mereka beralari cukup kencang hingga Anneth kewalahan untuk mengejar mereka.

Hamtu dengan wajah yang tidak sempurna dan juga tidak memiliki mata itu. Menganggetkan Anneth,Aurora,dan Clara,yang notabetnya berada disekitarnya. Hantu dengan wajah yang sangat menyeramkan.

Rapalan ayat sudah dibaca Anneth sepanjang dirinya berlari, tanpa henti ia membaca ayat-ayat suci Al Qu'ran. Hantu tadi hanya menatap kepergian Anneth,Aurora,dan Clara tanpa berniat untuk mengejar ia hanya memandang saja lalu kembali ketempat dia semula yaitu, dibelakang pohon.

Lantas mereka bertiga berlari untuk menghindari sosok menyeramkan tadi,keringat sudah membanjiri area wajah mereka, bahkan Clara pun begitu.

"Jangan dipikir," ujar Anneth dengan nafas terengah-engah diarena kan mereka berlari tadi.

"Tapi-tapi gue gak bisa Neth, gue terlalu takut," lirih Aurora badanya bergetar hebat tapi, isak tangis tidak terdengar dari gadis mungil tersebut, mungkin karena ia tahan.

Anneth menarik nafas pelan melihat kearah Clara yang juga sedang menatapmya dengan tatapan aneh. "Lo jangan takut, lo tau kan resiko kalau lo takut," ujar Anneth mencoba memberi gadis itu pengertian.Aurora hanya mengangguk.

Pluk

Sesuatu benda mengenai kepala Aurora,Aurora lantas melihat keatas untuk melihat benda siapa yang dijatuhkan diatas kepalanya tadi, dengan bahu yang masih bergetar ia melihat ke atas dengan hati -hati. Dan ternyata ia adalah...

"Lo si...apa?" tanya Aurora hingga mengahlihkan pikiran Anneth dab Clara yang juga kini sedang melihat kearah atas pohon tersebut.

Tak lama kemudia bunyi sesuatu jatuh terdengar,sesuatu yang membuat Anneth dan Aurora terkejut saat melihat orang tersebut, kenapa ia ada disini? Batin kedua gadis itu bertanya-tanya.

"Kak Sandri," gumam Aurora langsung memeluk kakak satu-satunya yang ia miliki itu, dengan ada nya Sandri disini ia juga merasa seperti dilindungi walau ia tahu kakaknya itu seperti apa sikapnya.

"Jangan pernah peluk gue," ujar Sandri penuh penekanan karena ia memang tak menyukai Aurora sendari dulu. Entah apa alasanya hanya Sandri lah yang mengetahuinya.

Anneth, dan Clara terkejut melihat penolakan dari Sandri. Sandri disini dan saat di sekolah benar-benar berbeda. Aurora hanya tersenyum menanggapi sifat kakaknya itu. Ia sudah biasa akan hal ini.

"Anneth?" Sandri terkejut saat mendapati Anneth bersama dengan seseorang yang paling ia benci.

"Kak Sandri kenapa bisa ada disini?"

•••

"Kenapa juga harus ketemu hantu sialan itu," gumam Seorang lelaki.

"Kami bukan pembawa sial tapi, kalian lah, " sahut sebuah suara yang tidak tahu dari mana asalnya dan tiba-tiba saja ada,menyahuti ucapan Sandri yang menggerutu kesal.

"Jangan asal berbicara disini," ujar Anneth.

"Jaga ucapan kalian,karena kita bukan dialam kita melainkan alam mereka."Sandri dan Aurora mengangguk paham dengan maksud Anneth.

Srek

"Argh." Erangan seseorang membuat ketiga manusia itu terkejut terlebih Clara yang seketika terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Suara apa itu?" tanya Sandri.

Anneth dengan cepat menuju asal suara diikuti Sandri, Aurora,dan Clara. Anneth nampak biasa saja setelah kejadian beberapa menit yang lalu, ayolah Anneth bukan tipe gadis yang penakut dengan para mahkluk tak kasat mata.

Anneth pernah berkata, "Untuk apa gue takut?,sedangkan tuhan selalu ada disisi gue." Itulah yang akan ia ucapkan bila ada yang menanyakan ia takut atau tidaknya dengan para mahkluk halus.

"Tangan gue," ringis orang itu.

"Ara."

Sang pemilik nama melihat kearah asal suara, ia tersenyum sekaligus kaget melihat kehadiran Aurora, Sandri, Dan seseorang yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Anneth tersenyum,ia yakin kalau Ara adalah salah satu dari tujuh orang yang dimaksud dengan Clara sebelumnya,dan kini ia hanya perlu mencari siapa dua orang lainya.

"Kenapa bisa ada disini Ra?" tanya Sandri.

"Nanti aja mending kita sambung cari," ucap Anneth menghentikan pembicaraan mereka, ia harus cepat untuk menemui dua yang lainnya,dia tidak mau terjebak disini.

Sandri,dan Ara nampak bingung dengan maksud Anneth mereka tidak mengerti, kemudian Aurora mengode kedua manusia itu untuk tidak membicarakan tentang ini dulu.

Ting ting

Aurora mencoba untuk tidak menghiraukan bunyi aneh tersebut ia tidak ingin membuat kakak dan kedua sahabatnya terjadi apa-apa, dan ia hanya mencoba untuk tidak menghiraukan nya saja.

Aurora melihat kedua sahabatnya dan juga kakaknya nampak biasa saja maka dari itu ia juga mencoba untuk bersikap biasa saja menutupi rasa ketakutanya.

Ting ting

"Ada yah orang main gamelan disini?" tanya Ara kepada Aurora yang berada disamping nya membuat sang empuh terkejut karena pertanyaan yang  tiba-tiba keluar dari mulut Ara.

Aurora hanya menggeleng pertanda ia tak tahu, padahal sendari tadi ia mendengarkan nya, tapi malah ia abaikan. Aurora tak ingin membuat mereka ketakutan lagi.

•••

Creppy.

Makin kesini makin horor, Anneth, Clara, Aurora, Ara, dan Sandri sisa dua lagi.

Ada yang tau salah satu dari kedua orang ini?

See you!

Indigo Vs Psychopath Where stories live. Discover now