06.

970 165 27
                                    

•Happy Reading•

Anneth terduduk sejenak memandangi langit gelap yang dihiasi bintang dan bulan. Malam yang sungguh cerah. Anneth bergelut dengan pikirannya entah apa yang dia pikir, sampai dirinya tidak menyadari bahwa ada sekumpulan remaja tengah memperhatikannya.

Anneth menoleh keseliling banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya, Anneth meringis melihat tatapan orang-orang terhadapnya. Cafe Wasiwa, berjarak tidak jauh dari kediaman Anneth, Cafe yang menjadi saksi bisu meninggalnya orang yang sangat Anneth sayangi hingga membuat dirinya tanpa sadar selalu ketempat ini setiap hari.

"Coba aja waktu itu gue yang mati." Dengan spontan Anneth berucap, tak lupa dengan tatapan mata yang kosong, sambil merasakan sensasi hangat dari uap teh hangat yang sedang berada didepan nya.

Anneth mengingat dimana dirinya, dan kedua abangnya, menghabiskan banyak waktu ditempat ini, dimana tempat ini memiliki kisah tersembunyi dan diatas namakan dirinya.

"Seandainya waktu bisa diulang, gue mau gue aja yang mati bukan bang Andro," lirih Anneth.

"Gue udah gak punya siapa-siapa didunia ini, gue harap gue bisa tinggal bersama dengan Bang Andro dengan damai," sambunya.

"Apa gue mati aja." Anneth mulai ngelantur.

"Kalau gue mati, gue gak akan bisa..."

"Gak, gak jadi mati," sambungnya lagi.

Sedangkan dikediaman Kenneth, Kenneth meringis mendengar ceramah dari sang tante siapa lagi kalau bukan Agatha yang sendari tadi tidak berhenti menyerocos.

"Pokoknya kamu..."

"Tante udah dong, Kenneth pusing dengerinya," ucap Kenneth tanpa beban, berlari menuju kamarnya sebelum suara membahana dari Agatha keluar.

"KELLA ANAK LO TUH!" teriak Agatha dengan suara cemprenya.

"Udah gak baik marah-marah," celetuk Bara.

Agatha menggeram marah, selanjutnya wanita menunjukan senyum sumringnya, Bara yang melihat senyuman Mama nya tersebut merasa sesuatu hal yang tak dirinya ingin 'kan terjadi.

"Uang jajan selama sebulan, Mama potong," ucap Agatha berjalan menghampiri para sohibnya siapa lagi kalau bukan Kella dan teman-teman nya.

Bara tersenyum masam yang membuat masalah siapa yang kena imbas nya siapa, aigo Bara mengutuk sepupu kulkas nya tersebut.

•••

"Pengen punya keluarga yang harmonis, walaupun sebentar." Anneth memandang makanan nya, sebelum kembali menyuapi makanan tersebut kedalam mulutnya. "Bukan keluarga yang gue dapat, tapi hantu yang menjelma sebagai keluarga."

"Hantu aja peka sama gue, tapi mereka-"

"Gue rasa gue harus pindah, karena dirumah ini pasti gue akan sering ngeluh, so," lirih Anneth.

"Oke, kayaknya gue harus nyari apartemen," gumam Anneth mengambil hpnya yang terletak disamping mangkuk, Anneth membuka hp nya menjelajah disebuah aplikasi.

•••

Beberapa minggu telah berlalu Anneth sudah tinggal di Apartemen barunya sekitar dua hari yang lalu dan sekarang gadis itu sedang berkumpul dengan teman-temanya di sekolah.

Indigo Vs Psychopath Where stories live. Discover now