17.

492 140 31
                                    

17. I Am Psychopath

"Terkadang untuk menemukan ketenangan apapun bisa dilakukan."

-Happy Reading-

"Sekarang gue makin yakin kalau Rey dan Anneth ada ehem-ehem, " celetuk Sandri sambil
tersenyum membuat Kenneth bergidik ngeri melihat kelakuan salah satu sahabatnya ini.

Plak

"Mulut lo di filter." Kenneth lantas pergi meninggalkan para sahabatnya. Membuat tanda tanya besar muncul dipikiran para sahabatnya.

"Tuh orang kenapa dah?" bingung Sandri.

"Ikutin."

•••

Anneth mendaratkan badanya disebuah kasur empuk tanpa melepaskan sepatu yang masih melekat dikakinya. Ia tertidur lelap hingga matahari telah terbenam.

Anneth merasa tidurnya diusik lantas membuka perlahan matanya untuk melihat siapa yang membuat ia terbangun dari tidurnya.

"SETAN SIAL," teriak Anneth terkejut ia pun sampai terjatuh dari tempat tidur.

Kenneth sang pelaku dengan topeng Valak yang melekat dimukanya tertawa terbahak-bahak seperti tanpa dosa. Padahal dia sendiri yang membuat Anneth jatuh. Kenneth hanya berseru senang seperti ia tidak salah apapun.

Bruk

Sebuah bantal mendarat tepat didepan muka Kenneth. Anneth dengan gesit memasuki kamar mandi sebelum singa jantan itu mengamuk.

Brak

Pintu kamar Anneth ditutup dengan sangat kasar dan kuat.

Seperti dugaan Anneth cowok itu mood nya berubah-ubah. Asal kalian tahu Kenneth tak menyukai bila seseorang menyentuh mukanya baik dengan secara fisik maupun dengan barang ia tak menyukai hal itu.

•••

Bruk

"Aws. Siapa lo," ringis seorang perempuan dengan bahu yang bergetar menandakan ia sedikit lagi ingin mengeluarkan sebuah cairan bening, wanita itu menatap orang yang berada didepanya dengan raut wajah yang ketakutan apalagi orang yang berada didepanya itu memegang sebuah benda tajam nan lancip.

"Malam ini mangsa gue adalah lo," ujar seorang pemuda kembali membenturkan korbanya kedinding.

Disebuah ruangan dua orang yang berbeda jenis kelamin itu berada ditempat yang terpencil dan minim penduduk.

Pemuda tadi lantas tersenyum menyeringai saat sebuah cairan kental berwarna merah mulai mengalir dari pipi wanita yang menjadi koebanya tersebut. Pemuda itu lantas beranjak menuju pipi korbanya sebelah kiri. Pipi polos nan mulus kini telah dihiasi beberapa sayatan sehingga darah segar mengalir dari kedua pipi wanita tersebut.

Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum senang saat darah mengalir dari dua pipi korbanya tersebut.

"Le..paskan saya," ujar wanita tersebut dengan rintihan.

"Baiklah." Akhirnya wanita itu tersenyum senang.
"Tapi melepaskanmu menuju alam baka," sambung pemuda itu.

Pupus sudah harapan wanita itu untuk hidup tenang kini nyawanya terancam karena tak sengaja menumpakan kopi dipakaian pemuda itu. hidupnya akan berakhir pada psikopat sadis namun memiliki wajah yang rupawan sehingga siapapun tak akan menyaka bahwa pemuda itu merupakan seseorang yang harus dijauhi.

Pemuda tersebut mengambil gergaji dan mulai memotong jari -jari wanita yang menjadi korbanya. Wanita itu bernama Sinta. Sinta salah satu pelayan cafe ia merupakan wanita bukan seorang gadis walaupun umurnya setara dengan umur Kenneth sang psikopat.

"Aku mohon... Aws... Ini sakit,hentikan! " ringis Sinta dengan air matanya yang senantiasa mengalir sendari tadi ditambah dengan cairan berwarna merah menetes dari pipi Sinta.

"Kau tau seorang Psikopat tidak akan melepaskan mangsanya begitu saja," ujar Kenneth dengan aura yang mencekam.

"Kau... Psikopat?" ujar Sinta dengan terbata-bata. Habis sudah nasib Sinta.

"Yes, I am psychopath," ucap Kenneth.

"Apa salah ku? Tolong lepaskan aku," ujar Sinta dengan bahu yang bergetar.

"Kau sudah menghancurkan rencana ku,untuk membunuh gadis tadi. Sebagai gantinya kau lah yang akan menggantikan gadis tadi untuk ku kirim ke alam baka," ujar Kenneth sambil berjalan mengambil pisau dan Palu.

Sinta ingat sekarang pantas saja pemuda didepanya ini sangat memperhatikan adiknya yang sedang makan ternyata itu maksud dari tatapan itu. Ia mengira pemuda didepanya ini menyukai adiknya ternyata ia salah.

Sinta menggeleng ia tidak mau adiknya yang menjadi korban kehidupanya masih panjang lebih baik ia saja yang mati dari pada adiknya. Adiknya  itulah keluarga satu-satunya yang ia miliki sekarang. Sedangkan, kedua orang tuanya pergi entah kemana semenjak perceraian itu. Sinta dan adiknya ditelamtarkan begitu saja.

Kenneth mendekati Sinta secara perlahan lalu menarik dagu Sinta yang menunduk, Sinta terpaku melihat wajah tampan milik Kenneth. Pantas saja adiknya tadi tergila-gila dengan lelaki didepanya ini. Ternyata wajah yang rupawan membuat siapa saja terpikat karenanya.

Plak

"Kau tak pantas untuk melihat wajah ku, hanya dia yang bisa menatap wajah ku."

Entah apa maksud dari pemuda didepanya itu. Sinta hanya diam tak bergeming ia masih terpaku dengan wajah Kenneth. Sampai ia tak merasakan kalau seluruh jari tangan kirinya telah hilang.

"Jangan menganggumi ku,karena hanya dia yang pantas untuk menganggumi ku," ujar Kenneth beralih ketangan sebelah kanan,ia sedikit menarikan sarung tanagnya saat darah dari jari Sinta mulai merembas keluar.

"Bunuh saja aku, setidaknya saat aku mati,aku puas karena melihat wajah tampanmu," ujar Sinta sambil tersenyum.

Kenneth menatap jijik Sinta ia sangat tidak menyukai wanita yang seperti ini, dan ia juga tidak menyukai wanita yang terlalu menganggumi dirinya.

Kenneth menarik kaki Sinta lalu beralih mengambil Gergaji dan palu. Ia meletakan Gergaji diatas paha Sinta lalu memukul gergaji dengan palu diatasnya.

"Argh, Sakit,hentikan kumohon," teriak Sinta menangis tersendu-sendu saat gergaji berkarat tersebut melukai paha nya dan hampir memotong paha nya.

"Hahah. Kau lupa?baru saja kau menyuruh ku untuk membunuh mu," ucap Kenneth dengan kekehan tanpa melepaskan pandangannya dari gergaji.

Clas

Kaki kanan Sinta kini telah terlepas dari badanya,Kenneth meletakan kaki Sinta di depan wanita itu sendiri. Lalu ia beralih ke tangan kiri Sinta.

Sinta hanya terdiam dengan pandangan kosong ia sudah pasrah saat melihat kakinya berada tepat didepanya menjulang tinggi. Sinta menggeleng tak percaya.

Hidupnya sudah berakhir saat Kenneth menebas kepalanya mengunakan parang yang entah dari mana pemuda itu dapatkan.

•••

Adegan-adegan psikopat udah mulai nih

Konflik juga belum mulai, masing adem santai kayak air sungai,diam-diam menghanyutkan.

Ramein kolom komentar yuk!

Indigo Vs Psychopath Where stories live. Discover now