11 - Drama dipagi hari.

311 41 4
                                    

Selamat Membaca.
.
.

Ali membuka pintu besar dihadapannya dengan hati-hati, masuk kedalam rumah dengan pandangan mata yang mulai sibuk menjelajahi seisi rumah.

Hingga terhenti pada wanita yang tengah tertidur nyenyak dengan posisi duduk diatas sofa. Ali menggeleng melihat itu, ternyata wanita itu menunggunya sampai tertidur.

Ali berjalan mendekat, memindahkan sang istri kedalam pelukannya. "Cukup ringan." gumamnya nyaris tidak terdengar karena tidak mau mengganggu tidur Prilly.

Setelah membaringkan tubuh mungil itu diatas ranjang, Ali bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

***

Prilly mengerjap-ngerjapkan matanya, meneliti seisi kamar dengan bingung. Tadi kalau tidak salah ia ada diruang tamu? Kenapa sekarang didalam kamar diatas ranjang pula.

Hingga suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat wanita itu menoleh melihat suaminya tengah tersenyum kecil.

"Kenapa bangun?" tanyanya.

Prilly mengabaikan itu, memilih melihat apa yang tengah dilakukan suaminya. "Kamu lagi ngapain?"

"Malah nanya balik, aku lagi cek berkas buat lusa rapat." tanpa menoleh Ali menjawab, melihat beberapa map dengan begitu serius. "Tidur lagi." sambungnya kini sedikit menoleh.

Prilly menunduk, beranjak bangun dan mulai mendekat pada Ali. Dengan cepat Prilly melingkarkan tangannya dipinggang Ali, menyandarkan pipinya dipunggung kokoh sang suami.

"Kamu ga seneng aku hamil?" pertanyaan itu terlontar, setelah sedaritadi Prilly memikirkannya karena respon Ali yang biasa saja.

Ali terdiam, menghela nafas dan membalikan tubuhnya. "Seneng dong, seneng banget!" "Tapi aku masih ga paham sama perasaan aku." lanjutnya didalam hati. Ali mencoba tersenyum.

1 bulan berada didekat Prilly membuat Ali tanpa sadar mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Jelas! Biasanya hanya sendiri, kini ada yang menemani, memperhatikan kondisi dan mengingatkan tentang kesehatannya.

"Kamu kaya biasa aja. Aku bingung, kamu sebenernya cinta sama aku ga sih?" Prilly menunduk sendu, hingga tanpa sadar air matanya mulai berjatuhan dengan mengenaskan. "Emang aneh, baru ketemu kamu udah suka. Apa kamu punya rencana? Kamu mau apa dari aku?"

"Aku beneran cinta sama kamu."

"Kamu emang manis, tapi aku perempuan--- bisa bedain." Prilly meluruhkan tubuhnya kelantai, melepaskan genggaman tangannya pada tangan Ali. "Mana yang cinta, mana yang pura-pura. Dan cinta kamu itu pura-pura. Iya, kan?!"

Ali diam, mencoba mengendalikan diri agar tidak kebablasan melakukan sesuatu yang bisa membuat rencananya hancur.

Spontan tangannya terulur, menarik Prilly untuk berdiri dan menggendongnya kearah ranjang. "Kamu lagi hamil, jangan pikirin yang aneh-aneh ya?" ujarnya sembari menjatuhkan Prilly ke ranjang.

Prilly terisak, membalikan tubuhnya membelakangi Ali dan mulai memejamkan matanya. Rasanya lelah, sampai kapanpun sepertinya Ali tidak akan memberitahu apa rencananya. Dan Prilly menyerah.

***

Prilly berjalan menuju gazebo belakang rumah, dengan piring putih yang berisikan beberapa potong buah mangga diatasnya.

Minggu pagi ini Prilly membiarkan Ali bangun sendiri, entahlah rasanya Prilly sedang tidak mau bertatapan dengan Ali.

Gadis itu kembali beranjak setelah tadi duduk sebentar diatas gazebo. Sepertinya gazebo membosankan, hingga Prilly memilih keluar dari rumah dan berjalan menuju taman yang ramai akan orang-orang -sedikit jauh dari mansion-.

"Rame banget ya..." gumamnya terkesima mungkin? Selama 1 bulan Prilly sendiri tidak mau keluar rumah karena masih nyaman berada dirumah besar milik suaminya itu. Disana semuanya ada, tidak perlu keluar rumah lagi.

"Ihhh itukan eskrim yang sering lewat didepan rumah dulu?" Prilly menajamkan matanya, meneliti pedagang diujung sana. "Aaaa beli aaaa." setelahnya berlari kecil menghampiri.

Prilly memesan 1 eskrim rasa coklat dengan topping oreo kesukannya. Hingga setelah habis wanita itu baru mengingat kalau ia tidak membawa uang sepeserpun.

"Ba-bang... Saya lupa bawa uang."

Penjual itu tersenyum kecil. "Gapapa mbak, kan mbak langganan saya. Kali-kali gitu."

"Nih bang uangnya." sebuah suara membuat Prilly terdiam dan menoleh perlahan dengan takut.

Deg! Suaminya. Ali diam, menunggu penjual itu menerima uangnya. Sementara Prilly gemetar takut karena tadi ia tidak izin.

"Pulang?" kini Ali menatapnya, bertanya dengan wajah dingin yang sedikit memudar.

Prilly mengangguk kecil, mendahului Ali dengan wajah tertunduknya. Apa Ali akan marah padanya?

***

"Kenapa pergi ga bilang?"

Prilly diam, menunduk sendu dihadapannya suaminya. "A-aku..."

"Kamu harusnya bangunin aku, kalau perut kamu kenapa-napa gimana? Aku juga yang khawatir."

Seketika Prilly mendongak, menatap Ali yang tersenyum manis padanya. Lalu memeluknya dengan erat. "Maaf-maaf, aku janji ga gitu lagi. Aku cuma bosen."

"Gapapa, siap-siap gih. Kita jalan-jalan."

Prilly mengangguk semangat, dengan cepat wanita itu berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

***

Ali senantiasa menggenggam tangan Prilly, takut-takut wanita itu hilang. Keduanya tengah berada dimall, hari ini Ali mencoba melupakan dulu dendamnya. Ingin membuat calon anak dan istrinya bahagia, ya karena bagaimanapun Ali merasa sangat bertanggung jawab

Walau Ali harus memakai topi untuk menjaga penyamarannya.

"Mau kemana?" tanya Ali membuat langkah kaki Prilly ikut terhenti. Wanita itu menoleh kesana-kemari hingga akhirnya melihat sebuah toko pernak-pernik bayi.

"Kesana?" Prilly menunjuk antusias.

Ali mengerutkan dahinya, mengikuti kemana arah jari telunjuk Prilly. "Bukannya bayi 4 minggu belum boleh beli yang begitu?"

Prilly mengangguk menbenarkan, "iya tapi liat-liat aja."

Dengan kesepakatan akhirnya keduanya masuk, disuguhi banyak pernak-pernik lucu dari bayi laki-laki, perempuan hingga bayi kembar.

Saat Prilly fokus melihat-lihat, Ali malah fokus kepada seorang wanita yang juga tengah melihat-lihat.

"Gawat!"

.
.
-Tbc

Next edisi seneng, kmrin mng Argantara ketemu Ali. Tgl 5 Gala Premiere Gita Cinta dari SMA udh siap sedia tiketnya, moga ketemu Piyi lagi😍 Terakhir yg film Danur hahaha.

Ada yang mau nonton bareng?

Ada yang mau nonton bareng?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sebuah DENDAM [Every Day]Where stories live. Discover now