bab 10

105 6 1
                                    

Sudah 3 hari Dayana menjaga Amar. Malah demam Amar pun sudah beransur pulih.

Selesai saja, Dayana memberi Amar makan, dia pun turut ke bawah. setelah memastikan Amar tidur dengan lena. Ketika dia turun, dia terdengar suara memberi salam dan membuatkan Dayana melangkah dengan cepat.

" Assalamualaikum.. " suara perempuan memberi salam

" Waalaikumussalam...." Pintu di buka dari dalam.

Terpancar wajah terkejut di muka Dayana melihat gerangan yang datang itu. Terus Dayana menjerit dan memeluk perempuan itu.

" Aliyaaaa!!!....weyyy....rindu gila aku kat kau. Bila kau sampai ni. Masuk lah.... " Teruja saja Dayana melihat saudara angkat nya itu

" Aku pun rindu kau juga. " Tersenyum panjang Aliya sambil memeluk tubuh Dayana dengan berhati-hati.

" Aku baru saja sampai, terus datang sini. Gembira nya aku dapat jumpa dengan kau. Mana anak kau. " Balas Aliya sambil memegang erat tangan Dayang.

" Jay dekat tadika dia. Kau seorang saja ke ? "

Pelik Dayana melihat Aliya berseorangan. Tak nampak kelibat kereta mahu pun suami Aliya. Terus dia memandang pada tubuh Aliya.

" wey....kau dah berapa bulan ni. " Mata Dayana terpandang pada perut Aliya yang besar itu.

" Dah masuk 7 bulan, Laki aku pi jumpa dengan  parents dia dulu. Nanti dia datang sini. " Kata Aliya hendak melangkah masuk ke dalam rumah.

" Syaffiya...mari masuk...."

Baru Dayana perasaan dengan kehadiran budak perempuan berusia 2 tahun, belakang Aliya.

" Wey....anak kau ke ni....ya Allah comel ye. " Teruja Dayana melihat anak perempuan Aliya. Lalu dia duduk sama tinggi dengan budak itu.

Lalu Dayana mendukung budak perempuan itu. Mahu menangis saja budak perempuan itu bila di dukung oleh orang yang dia tak mengenali.

" Tengok mummy dia lah.. " bangga saja Aliya rasa. Bila orang memuji anak perempuannya itu.

" Tapi mummy dia tak comel pun. Tak rasa budak ni ikut kau. " Membelek Dayana pada budak perempuan itu. sambil dia mengutuk Aliya.

" Kurang asam betul..."

Meletus tawa mereka berdua. Lalu Aliya duduk di sofa dan diikuti oleh Dayana.

" Adik macam mana. Ada perubahan tak. " Soal Aliya sambil merehatkan badannya.

" Kurang dah sikit Deman dia tu, tapi dia tak berapa lalu nak makan, asyik muntah saja. Tadi pun aku suruh Hussin datang, terus dia bagi botol drit dekat Zack. " Terang Dayana sambil melayan anak buahnya itu.

" Kau tolong jaga anak aku jap, aku nak pi tengok Adik. " Pinta Aliya lalu bangun dan menuju ke atas.

Perlahan-lahan Aliya membuka pintu bila Amar. Tersenyum kecil Aliya melihat Amar yang sedang tidur itu.  Dia terus merapatkan punggung nya di katil Amar.

Dahi Amar di sentuh untuk merasa kepanasan yang ada. Lega hatinya merasa, lalu mengurut perlahan rambut Amar.

Baru saja Aliya hendak bangun. Terasa tangannya ditarik perlahan. Tersenyum kecil Aliya melihat adiknya sudah terjaga

" Bila nak kak Liya sampai..." Soal Amar lalu dia bangkit dari baring nya.

" baru saja. Adik macam mana, rasa Deman lagi.  

" Tak rasa dah...lama ke kak Liya ada sini. "

" Tak lama mana. Sekejap saja...dapat tengok adik sekejap pun dah cukup. " Uji Aliya yang sudah duduk semula di tepi katil.

Hati Yang disakiti Where stories live. Discover now