Insomnia lewat malam mengetuk ketuk lagi
Bugarlah mata dia menyanyi.
Jantung berdegup laju, sesekali hilang rentak,
Terlepas satu dua detak.
Saya belajar melepaskan tidak mengejar
Namun ada waktu ketika bukan sahaja insomnia
Tapi kamu yang semalam juga
Mendekat bercanda sama mimpi dan realiti saya.
Apa mungkin ini rindu?
Dan yang menduga itu kamu?
Jujur pada saya, kita sudah terlalu lama untuk sembunyi.
Dan kenapa perlu tiap kali saya berjanji pada tentang melupa
Lalu kembali lagi insomnia
Juga mungkin kamu?
Bersama semalam yang dulu.
Detak yang hilang satu dua atau mungkin lebih itu dicuri kamu, insomnia atau semalam yang dulu?
YOU ARE READING
Diari depresi
PoetryIt is about my Illnes. I write because I can't "speak". Kadang-kadang kita hanya perlu seseorang yang tanya 'Are you okey?' Atau 'Anything to share?' tapi bila tiada maka kau sendiri tanya dan cerita. Sebab untuk tanggung semuanya dan terus simpan i...