6 (Revisi)

128K 19.5K 1.3K
                                    


💜Happy Reading💜

••••••••••

Arsen menepis pelan tangan Elle yang menempel di keningnya. Dia melangkah pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, wajahnya pun sama, dia sama sekali tidak menunjukkan bagaimana perasaannya lewat ekspresi wajah. Hanya datar tanpa minat.

Elle yang di tinggal hanya diam untuk sesaat sebelum dia sadar dan cepat-cepat mengikuti Arsen yang sudah cukup jauh. Dia kira memang wajah Arsen yang memang asli pucat, tetapi ternyata pria itu sedang sakit.

Hingga beberapa saat dia mengikuti Arsen yang tak kunjung sampai ke tempat tujuannya, Elle tiba-tiba saja merebahkan dirinya di atas rerumputan luas dengan nafas ngos-ngosan.
"Ajeng, capek bat gue!" Serunya dengan mata menyipit menatap langit yang cukup cerah.

"Gila tuh orang, lagi sakit pun tenaganya masih power full. Berasa gue yang sakit kalo gini caranya. Sia-sia gue sempet khawatir."

Lain halnya dengan Arsen, pria itu mengerutkan keningnya saat merasa jika tidak ada lagi yang mengikutinya. Dengan penasaran dia berhenti dan membalikkan badannya. Semakin heran saat tak menemukan keberadaan Elle, ingin pergi begitu saja tetapi kakinya malah melangkah untuk kembali. Mencari sosok yang tiba-tiba saja menghilang.

Matanya menyipit saat mendapati sesuatu berwarna putih tengah berguling-guling di atas rumput dengan beberapa kelinci di sekitarnya. Suara tawa lepas yang membuat Arsen tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok itu, matanya seolah terkunci pada satu titik yang tidak bisa ia jabarkan betapa indahnya.
"Kau hanya milikku..." Ucapnya tanpa sadar.

Kakinya kembali melangkah, mendekati Elle yang sedang asik menangkap kelinci di sekitarnya. Tidak peduli dengan gaunnya yang sudah kotor.

 Tidak peduli dengan gaunnya yang sudah kotor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ekhem..." Arsen berdeham untuk menarik perhatian Elle.

Elle yang mendengarnya pun sontak menoleh. Wajahnya cemberut yang dibalas tatapan bertanya oleh Arsen karena beberapa saat lalu, perempuan itu masih terlihat begitu ceria.

"Mas Duke, mau kelinci!" Seru Elle dengan menunjuk salah satu kelinci di dekatnya.

"Ambillah."

Elle menggeleng masih dengan wajah cemberutnya.
"Gak bisa, dia lompat-lompat terus dari tadi."

"Kau suka kelinci?"

Mengangguk kuat-kuat,
"Suka! Kelinci enak."

"Maksud mu?" Bingung Arsen.

"Aku mau makan sate kelinci."

"Kelinci? Kau memakan kelinci?"

"Ya." Jawab Elle enteng dan satu detik setelahnya dia langsung tertawa lepas melihat ekspresi aneh yang Arsen tampilkan.

"Iiiihh, mas Duke ternyata bisa punya ekspresi kayak gitu. Cool-nya langsung ilang,bhahaha..." Elle masih saja tertawa terpingkal-pingkal, sedangkan Arsen sudah kembali menampilkan ekspresi datarnya dengan menatap kesal pada Elle yang menertawakannya.

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now