17 (Revisi)

99.7K 16.2K 928
                                    

PENTING!!

Di part ini penyebutan Nurul tetap Nurul karena dalam keadaan kembali ke tubuh aslinya.

Dan Elleza tetap Elleza karena dalam keadaan ke tubuh aslinya.

-------------------------------------------------------

💜Happy Reading💜

••••••••••

Menatap sekelilingnya dengan kerutan samar di kening. Keringat mulai menetes dan membasahi tubuhnya akibat hawa panas di sekitarnya.

"Panas anjir..." Keluhnya dengan menyeka keringat yang menetes di keningnya.

"Eh.." menatap heran dengan warna rambutnya yang berwarna hitam, bukan lagi pirang.

Menangkup kedua pipinya dan meraba-raba wajahnya dengan mata melotot kaget.
"Gue balik ke tubuh asli?!" Pekiknya kaget.

"Tapi kenapa gue..." Terbata dan berputar menatap sekelilingnya. Tangannya terkepal dengan jantung berdebar hebat.

"KENAPA GUE DI KUBURAN ANJIIIIIRRR!!!" teriakan menggelegar ala Nurul Bojonggede pun akhirnya keluar.

Kuburan tandus dengan pepohonan kering yang terlihat menyeramkan.

"Berisik!"

"Hah..." Langsung menoleh ke belakang begitu mendengar suara yang sangat dia kenal.

"Elleza..." Gumam Nurul melihat wanita cantik berkulit pucat yang berdiri tak jauh darinya dengan memegang sebuah pedang berukiran naga.

"Woi Elleza!" Nurul langsung berjalan cepat menuju Elle berdiri dengan wajah sangarnya.

"Kenapa gue di sini anjir?!" Kesalnya dengan menatap garang pada Elle yang kini menatapnya dengan malas tapi begitu tajam.

"Kau benar-benar tidak mempunyai rasa takut sedikit pun padaku?" Tanya Elle dengan nada mengintimidasi yang biasa ia gunakan pada lawannya.

Berkacak pinggang dan menatap Elle dengan menantang. Nurul berdecak,
"Lo bukan emak gue. Jadi gue gak ada alasan buat takut sama Lo." Ucapnya enteng.

Tersenyum miring, Elle menatap Nurul dengan aura membunuh yang begitu kental.
"Menarik." Lirihnya.

Nurul menatap tangannya yang tergores sebuah ranting tajam hingga mengeluarkan darah.
Lukanya cukup gede, tapi kenapa gue gak ngerasa sakit sama sekali? - batinnya bingung.

Sring!

Spontan langsung menatap ke depan dimana Elle tengah mengacungkan pedangnya tepat di depan mata Nurul. Reflek, Nurul melangkah mundur untuk menghindarinya.

"Kau sudah mati, Nurallisa." Ucap Elle.

"Lo juga ogeb!" Sarkas Nurul masih dengan ekspresi sangarnya.

"Berhenti menampilkan ekspresi bodoh itu."

"Heh, tampang gue emang begini dari lahir!" Nyolotnya tak terima.

"Kau tau kenapa kau ada di sini?"

Semakin kesal, Nurul menepis pedang Elle dan maju tepat di hadapan wanita cantik itu.
"KAN TADI GUE NANYA KENAPA GUE DI SINI BEGOOOO!!!!"

"Menjijikkan!!" Wajah pucatnya memerah dan rahangnya mengeras begitu air liur Nurul bercipratan ke wajahnya.

"Sorry gak sengaja. Elu sih bikin gue naik darah!"

"Berhenti basa-basi. Aku akan langsung ke intinya." Ekspresi wajah Elle seketika berubah menjadi sangat serius dan menyeramkan.

Nurul segera mengubah posisinya menjadi duduk di atas tanah.
"Keknya bakalan panjang.." ucapnya.

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now