53

97.2K 20K 4.1K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

Saat ini Elle tengah berbaring di atas ranjang, ah tidak. Di atas tubuh Arsen lebih tepatnya. Entah bagaimana bisa dia terlentang tepat di atas tubuh Arsen yang tengah tidur terlentang di atas ranjang. Arsen pun hanya bisa diam dengan bibir mengerucut karena tidak bisa melihat wajah Elle dengan leluasa. Tangannya memeluk perut Elle dengan erat dan sesekali mengusapnya.

"Mas Duke," panggil Elle dengan menatap langit-langit kamar yang begitu tinggi, serta tangan kanannya yang membawa camilan dan memakannya.

Arsen membalasnya dengan kecupan di belakang kepalanya.
"Katakan apa yang ingin kau tanyakan."

Elle sebenarnya ragu untuk menanyakan ini, akan tetapi rasa penasarannya begitu kuat hingga membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
"Kenapa semua orang seperti takut dengan mu? Bukankah yang ku siksa tadi seorang putri raja? Bahkan raja dan ratu nya pun ikut ku permalukan. Tapi mengapa tidak ada yang berniat membantunya sama sekali, bahkan menegur saja tidak. Maksudku----siapa kau sebenarnya?" Suara Elle melirih di akhir kalimat.

Suasana hening untuk beberapa saat membuat Elle berasumsi jika Arsen tidak menyukai pertanyaannya.
"Tida--"

"Kau takut dengan ku, Nura?" Ucap Arsen memotong perkataan Elle dengan suara yang terdengar pelan.

Elle diam untuk sesaat, lalu menggelengkan kepalanya. Dia membalikkan badannya, menatap Arsen secara langsung.
"Kenapa harus takut? Mas Duke kan tampan."

Ucapan polos Elle membuat Arsen terkekeh dan mencubit kedua pipi Elle dengan gemas.
"Apa hubungannya takut dengan ketampanan, heh?"

Elle membuat ekspresi berpikir.
"Karena menurutku takut terhadap pria tampan itu sangat merugikan. Jika kita takut, maka kita akan melewatkan kesempatan untuk berbincang dan menjadi lebih dekat dengan pria tampan itu. Sangat-sangat merugikan bukan?"

Tuk!

"Aiiss.." desis Elle mengusap keningnya yang di ketuk pelan oleh Arsen.

"Dulu, aku pernah membantai satu kerajaan dalam waktu semalam." Perkataan Arsen membuat Elle terkejut dengan jantung berdebar kencang. Dia meneguk ludahnya kasar.

"Ke--kenapa?" Gugupnya entah karena apa.

Pikiran Arsen menerawang ke kejadian masa lalu yang sangat-sangat membekas di otaknya hingga sekarang.
"Kedua orang tuaku di bunuh oleh raja dari kerajaan Atlanta."

Elle meletakkan kepalanya di atas dada Arsen dan memeluk tubuh suaminya dengan erat. Arsen melingkarkan lengan kekarnya di pinggang Elle sebagai balasan.

"Mungkin karena itu mereka semua memilih diam daripada mengusikku. Dan terutama kau, setelah mereka tau kau adalah singa Stansia tentu mereka tidak akan ada yang berani bermain dengan mu. Kau itu dikenal sangat kejam dan tidak kenal ampun pada siapapun."

Elle mengangguk mengerti, dia kembali berpikir apa yang akan dia lakukan pada mantan keluarga Elleza itu. Membunuh mereka secara langsung atau menyiksa mereka dengan perlahan?

"Mas Duke,"

"Yes, honey.."

"Aku ingin menunggu luka Diana sampai sembuh dan kembali melukis di tubuhnya jika aku bosan. Dan untuk kedua orang tuanya, aku ingin mereka menjadi pelayan ku untuk beberapa bulan ke depan."

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now