01. rencana

521 9 0
                                    

Si tukang bully bangun dengan perasaan bingung, melihat lihat sekitar, kosong dan sepi, hanya terdengar suara cicitan tikus, seperti kadang hewan, ini memang terlihat seperti gudang tapi begitu dingin dan lembab, bau tai tikus dan debu dimana mana, bahkan ventilasi udara pun sudah berdebu, benar benar tempat yang tidak nyaman. dan si tukang bully seketika sadar, memegangi perutnya yang bersih tidak terluka bahkan berdarah. Tapi, ada memar memar di sekitar tubuh yang terasa ngilu.

"Sial, apa aku masuk neraka?"

Umpatnya kesal.

Click. suara pintu dibuka, wanita cantik dan tinggi dengan cara berpakaian yang sangat mencolok. Dengan raut wajah sinis menatap si tukang bully yang juga belum sadar jika dia sekarang adalah whiter.

"Kenapa bengong, tidak sadar akan tugasmu setiap pagi, ini sudah jam berapa." Wanita cantik itu berubah seperti penyihir seketika, memang perbuatan mempengaruhi wajah, tapi Whiter, tidak ada takut takutnya dan berdiri.

"Memang ada tugas lagi untuk orang yang sudah mati?" tanya Whiter yang membuat si Ibu tiri semakin kesal dan bingung dengan sikap anak tirinya ini.

"Oh bagus, kau sudah pintar sekarang Whiter, kau menganggap dirimu sudah mati agar tidak MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH, BEGITU?"

Suara si Ibu tiri perlahan naik dan anehnya Whiter bersikap biasa saja, tidak seperti Whiter yang akan bergetar jika digertak sedikit. Whiter sebenarnya lagi berfikir sekarang daripada mendengarkan celotehan si Ibu tiri.

'Whiter' itu adalah nama yang tidak asing baginya, tidak mungkin sekarang dia masuk di buku cerita itu sekarang kan.

Whiter celingukan, mencari kaca dan setelah dia lihat disudut ada kaca yang sudah retak sedikit dibagian bawah dan sudah penuh debu. Whiter langsung berlari, mengusap-usap kaca yang sudah berdebu itu untuk berkaca.

Betapa kagetnya. wajah Whiter. Ini Whiter, benar benar Whiter si toko yang ada di buku cerita Ibu tiriku.

Si Ibu tiri tentunya tidak diam, dia langsung berdiri dibelakang Whiter dan menarik kuat rambut Whiter. "ANAK KURANG AJAR, BERANI SEKALI MENGABAIKAN KU."

Whiter yang tidak terima pun, berbalik badan dan menampar Ibu tiri itu dengan tangan yang kotor habis mengelap kaca yang berdebu tadi, juga mendorong perut Ibu tirinya hingga terjatuh. Dan berlari keluar untuk mencari kamarnya.

Whiter tahu, dia memiliki kamar yang layak dirumah ini tapi, jika Ayahnya pergi keluar kota atau si Ibu tiri ingin, dia akan tidur di gudang tadi.

Whiter dengan cepat masuk dan mengunci pintu kamar dan diluar si Ibu tiri sudah marah-marah dan menggedor-gedor pintu dengan sangat kencang tetapi Whiter tidak perduli dan merebahkan tubuhnya untuk tidur di kasur yang empuk.

Seketika Whiter baru teringat. Akan jalan cerita dibuku ini. "Oh iya, ayah akan meninggal sebentar lagi, aku harus mencegahnya demi hidupku yang nyaman."

"Aku juga harus memutar otakku untuk hidup disini."

Whiter yang tadi merebahkan tubuhnya Langsung duduk dan berubah serius. "Aku juga tidak bisa berdiam diri terus didalam kamar kan?"

Antagonis vs AntagonisWhere stories live. Discover now