08. Pria gila! Wanita gila! Siapa yang lebih gila?

170 3 0
                                    

Kalau perlu dideskripsikan tentang peristiwa yang terjadi benar-benar mengejutkan karena Whiter jatuh dari atap dekat lapangan dimana semua anak-anak berlalu lalang. Redera tentu terkejut bukan main, dia malah yang terlihat paling histeris menyuruh memanggil guru juga ambulans sambil menangis. Bahkan, mereka dibuat terkejut dengan sifat Redera yang begitu karena Redera juga diam-diam sering memberikan perintah temannya untuk membully Whiter tapi sekarang terlihat sedih dan ketakutan sekali. Dan yang paling tenang diantara semua anak-anak juga tersenyum saja sedari tadi itu axelas namanya.

Setelah selesai Whiter dibawa kerumah sakit. Redera langsung bergegas mencari teman-temannya dan mengajak mereka untuk kebelakang kelas. Saat itu juga, Redera menampar mereka satu persatu. "Kalian keterlaluan, aku tidak pernah menyuruh kalian melukainya!"

"Redera kau salah paham kami..."

"Salah paham bagaimana? Semua orang melihat kalian mengintimidasi Whiter dan kau Liam." Redera begitu murka menunjuk Liam . "KAU MENDORONG WHITER, KAU MAU MEMBUNUH SAUDARA TIRIKU!" Redera tidak bisa sabar lagi pada nada suaranya dan berteriak sampai mengungkapkan tentang hubungannya dengan Whiter hingga Liam dan yang lainnya terkejut karena ketundukan mereka terhadap Redera selama ini karena Redera adalah anak dari pemilik sekolah yang berarti Whiter juga anak pemilik sekolah ini. habislah mereka, mereka semakin merasa semua kesialan sedang menempel kepada mereka. Bagaimana jika mereka dikeluarkan dari sekolah. Dan saat itu juga kedelapan nama disebut untuk menghadap keruangan kepala sekolah. Itu nama mereka, mereka langsung ketakutan dan menyalahkan satu sama lain bahkan dorong-dorongan untuk pergi keruang kepala sekolah.

Walaupun takut-takut mereka tetap datang dan tibanya disana kepala mereka dipukul satu persatu dengan buku tebal. "Gila! Kalian tau alasan pak payoda membuat sekolah ini? Karena ingin anaknya kandungnya tidak mengalami ini! Kalian malah membully bahkan mencelakainya."

"Pak kami benar-benar tidak mencelakainya. Baiklah, kami mengakui kami membully nya selama ini dan tunggu pak, anak kandung? Bukannya itu Redera pak?"

"Sudahlah Sonya dan kalian tidak perlu mengelak untuk mendapatkan hukuman ringan karena kalian akan tetap dikeluarkan! Dan kalian bilang Redera anak kandung? Kata siapa, Whiter anak kandung pak payoda," jawab pak kepala sekolah yang membuat mereka semua merosot terkejut. Habislah, habislah hidup mereka sekarang dan itu semua karena Redera pikir Liam langsung berdiri membuka suara. "Redera pak yang menyuruh saya mendorong Whiter."

Semua mata pun tertuju pada Liam. Lalu pada pintu yang baru terbuka, itu pak payoda. "Jadi kau baru saja mengakui kau mendorong anakku? Sekarang ingin memfitnah anak tiriku? keluarkan mereka dari sekolah ini!"

Mereka berdelapan langsung dikeluarkan saat itu juga. Mereka benar-benar marah dengan tindakan Liam yang begitu ceroboh dan saat dikelas ingin mengambil tas semua orang melihat mereka juga Liam sinis membuat Liam murka membeberkan semua kenyataan soal Whiter dan Redera biar mampus Redera pikirnya.

***

Tindakan pertama sudah dilakukan dengan cepat untunglah. dan kepala Whiter juga sudah dijahit, sekarang dia tengah tertidur di ruangannya hingga menunggunya sadar saja. Diluar sudah ada Redera yang menunggu karena Ayahnya Whiter ingin pergi ke sekolah untuk melihat orang yang sudah mendorong putrinya. Redera juga sambil menunggu ibunya untuk datang. Setelah beberapa jam Ayahnya Whiter datang.

"Whiter belum sadar?" tanyanya pertama kali datang ke rumah sakit dan mendapatkan gelengan dari Redera.

Ayah whiter langsung masuk untuk melihat Whiter dan ingin menunggu anaknya didalam. Redera pun ikut masuk kedalam sambil terus menghubungi ibunya.

Sekitar dua jam, barulah ibunya Redera datang. Redera tau sekali ibunya itu pasti tidak perduli dengan Whiter dan bermalas-malasan untuk datang kemari padahal, sudah dari jam-jam berapa juga Redera kasih tau untuk kerumah sakit karena Whiter kecelakaan tapi baru sekarang datangnya.

Ibunya Redera langsung mengambil tempat disamping Ayahnya Whiter, berusaha menenangkannya juga memberikan alasan yang masuk akal kenapa dia bisa terlambat. Tetapi ayahnya Whiter acuh tak acuh, fokusnya sekarang hanya untuk Whiter.

Malam pun datang, Ibunya Redera juga Redera mengajak Ayah Whiter untuk pulang tapi Ayah Whiter bersekikeras untuk menatap dan menyuruh mereka saja pulang karena Redera juga akan sekolah membuat Redera membuka suara karena namanya disebut. "Ayah, aku tidak mau kau juga ikut sakit. Ayolah pulang."

Bujukan Redera kepada Ayah tirinya berhasil membuatnya luluh karena Ayah Whiter memang pria yang lembut terhadap anak-anaknya walaupun Redera anak tirinya.

02.00 WIB.
Whiter bangun.

matanya sedikit berat untuk dibuka dan tangannya bergerak sedikit. Gelap dan sedikit remang, barulah matanya benar-benar terbuka. Melihat keatas, lalu kearah jendela. Ada seseorang dengan pakaian serba hitam berdiri disampingnya tapi wajahnya tidak asing. "K-kau..."

"Hai sayang, aku axelas." ujarnya tersenyum.

Antagonis vs AntagonisWhere stories live. Discover now