04. bumerang (2)

308 4 0
                                    

'aku punya cara untuk memutar balikkan fakta, kirim video ini disitus sekolah'

Redera menunggu kelas dimulai dengan guru yang sibuk menjelaskan untuk mengirimkan video serta pesan itu untuk anak buahnya-yang berseteru dengan Whiter tadi.

Sekali tepuk, dua lalat mati.

Waktu istirahat, wanita yang berseteru dengan Whiter tadi langsung tersenyum melihat pesan itu, tanpa pikir panjang mengirimkan video itu kesitus sekolah, melalui akun asli lagi. Bodoh, padahal itu jebakan yang Redera lakukan untuknya.

Setelah video itu tersebar, ada anak lain juga ikut mengirimkan video lengkapnya dan balik mencercanya karena keterlaluan membuat meja Whiter sangat kotor tapi ada juga yang berkomentar, Whiter pun salah disini menendang dada seseorang seperti tidak ada adab, kasar sekali. Pada akhirnya, keduanya yang dihina. Satu si tukang bully dan satu wanita kasar tidak ada adab.

Whiter yang tenang makan dikantin pun sedikit diusili, mereka melemparkan sekotak susu ke seragam Whiter dan kali ini Whiter hanya diam, hanya itu yang dapat dia lakukan sekarang. Dia memang gegabah sekali tadi, bertindak kasar untuk membuat leonil ilfil dan berakhir membuat dirinya terkena masalah begini. Sedangkan, diseberang sana, ada seseorang yang sedang tertawa bersama teman-temannya-anak buahnya. Pasti dia yang sudah merencanakan ini, dilihat dari seorang wanita menemui Redera ke mejanya untuk berbicara, sepertinya Redera menyetujui untuk ikut.

"Kau ... Apa maksud kau ... Redera kau mengkhianatiku," ucapnya mencengkram kera baju Redera, marah sekali.

Redera menyingkirkan tangan wanita itu dikeranya dengan tenang mengambil permen dikantong, membuka dan mengemutnya, lalu menunjuk wajah perempuan itu dengan permennya. "Kau- tidak berguna lagi, sudah sepantasnya dibuang kan, berkorbanlah sedikit. Agar aku bisa membuat Whiter diam, seperti dikantin tadi. lucu, dia tidak banyak berulah seperti tadi."

"Kenapa aku harus berkorban."

"Karena kau, membully Whiter selalu tanpa sepengetahuanku, kau pikir kau siapa ha, pergilah dari sekolahan ini, aku yakin. Kau tidak akan tahan dengan pembully-an disekolah ini seperti Whiter," ucap Redera melenggang pergi dari hadapannya yang sudah kaku tidak berdaya, hidupnya hancur karena Redera.













Selama jam pelajaran Redera terus memperhatikan bangku paling belakang, tidak dia temukan Whiter daritadi. Sedangkan Whiter sendiri, sedang duduk diatap sekolah, menatap lapangan yang terlihat sangat kecil dari atas sini, dia sedikit membasahi seragamnya dengan air yang terkena susu jadi dia harus mengeringkannya dengan duduk disini, sampai jam pelajaran berakhir. Sambil memikirkan cara apa yang harus dia lakukan untuk menjatuhkan Redera.

"Wow, selain kasar, juga suka membolos ya." Dengan langkah santai mengapit rokok diantara jari telunjuk dan tengah, dia duduk disamping Whiter.

Aneh, dia tokoh yang tidak pernah Whiter ketahui. apa dia karakter sampingan yang tidak dijelaskan karakter bahkan namanya, dan membuat Whiter penasaran. "Siapa namamu?"

Dia tidak menjawabnya sedikitpun, dia mengacuhkan Whiter, mengisap rokoknya lalu menghembuskannya, menatap langit-langit, lalu berdiri dan menginjak rokoknya. Whiter daritadi memperhatikannya dan membuatnya menatap Whiter. "Kupikir kau akan mendesakku untuk memberitahu namaku, ternyata hanya memperhatikan saja."

"Memaksa pun percuma, jika tidak ingin, orang tidak akan memberi tau." jawab Whiter sambil berdiri ingin pergi karena anak-anak sudah berhamburan pulang sekolah.

Antagonis vs AntagonisWhere stories live. Discover now